Cerita Jokowi Tolak Tandatangani Perjanjian Supply Chain di G20

Daftar Isi

    Foto: Presiden Jokowi. (VIVA/Anwar Sadat)

     

    Lancang Kuning – Presiden Joko Widodo memberikan pidatonya dalam acara Puncak HUT PSI ke-7 Rabu 22 Desember 2021. Dalam pidatonya, Jokowi sempat bercerita bagaimana negara-negara maju di dunia sempat ‘ngamuk’ karena Indonesia menolak untuk menandatangani perjanjian kerja sama supply chain pada saat penyelenggaraan di pertemuan G20 di Italia kemarin. 

    Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia tengah berusaha melakukan lompatan besar untuk kemajuan ekonomi. Salah satu yang dilakukan adalah menyetop ekspor bahan mentah dan akan mengolahnya di dalam negeri sebelum dipasarkan. 

    "Negara kita ini akan melompat dan kita akan melakukan sebuah lompatan kalau kita berani melakukan yang namanya industrialisasi dan hilirisasi terhadap sumber daya alam kita. Kita sudah berpuluh-puluh tahun selalu ekspor bahan-bahan mentah, export raw material kini setop," kata Jokowi, Rabu 22 Desember 2021. 

    Jokowi mengatakan, saat ini Pemerintah sudah menyetop ekspor nikel, kemudian untuk tahun depan Jokowi menargetkan akan menyetop impor bauksit, selanjutnya yang akan disetop adalah tembaga, dan juga timah. Menurut Jokowi, semua yang dibutuhkan ada di Indonesia, namun kerap kali yang menjadi musuh dan mendorong Indonesia untuk mengekspor barang mentah adalah negara-negara maju. 

    "Semua yang namanya nilai tambang, harga dan lapangan kerja, ada semuanya di dalam negeri. tetapi musuhnya memang negara-negara maju yang biasa barang itu kita kirim ke sana ngamuk semuanya ngamuk semuanya kita nikel kita sudah dibawa ke WTO (World Trade Organization) enggak apa-apa kita hadapi," kata Jokowi 

    Jokowi mengungkapkan, pada pelaksanaan KTT G20 di Italia kemarin, negara-negara maju sampai membuat pertemuan untuk membujuk Indonesia agar mau menyepakati ekspor bahan mentah. Namun Jokowi menolak, dan pertemuan itu pada akhirnya tidak terlaksana. 

    "Kemarin kita di G20, 16 negara pada kumpul untuk tanda tangan mengenai Global supply chain. Ini apa bagusnya kita ikut. Begitu baca, waduh ini kita disuruh ekspor bahan mentah lagi nih. Begitu mau masuk ke ruangan, gak ada. saya enggak ikut. Semuanya bubar, gak jadi yang namanya ini (tanda tangan kesepakatan)," kata Jokowi, dilansir LKC dari viva.co.id 

    Jokowi menyadari, ternyata yang menjadi target saat itu adalah Indonesia. Buktinya, ketika Indonesia bersikap tegas dan menolak, kesepakatan supply chain itu tidak terlaksana. 

    "Hanya karena kita enggak mau tanda tangan semuanya jadi buyar lagi. Karena saya tahu juga yang diincar sebenarnya kita aja. Di situ keberanian-keberanian seperti itu yang kita kadang-kadang membayangkan waduh nanti kita di-banned di sini, disetop di sini, di wto kalah," kata Jokowi.

    Namun, menurut Jokowi, apapun hasilnya Indonesia harus berani menghadapi demi masa depan yang lebih baik.  

    "Enggak apa lah kalah, tapi kalau kita ga berani coba, kapan kita akan melakukan hilirisasi, kita akan setop ekspor raw material, sampai kapanpun kita hanya jadi negara pengekspor barang mentah. Padahal kalo kita jadikan barang jadi bisa sepuluh kali lipat edit value-nya," ujar Jokowi. (LK)

     

    Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Rabu, 22 Desember 2021 - 17:21 WIB
    Judul Artikel : Cerita Jokowi Tolak Tandatangani Perjanjian Supply Chain di G20
    Link Artikel : https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1434272-cerita-jokowi-tolak-tandatangani-perjanjian-supply-chain-di-g20?page=all&utm_medium=all-page

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Cerita Jokowi Tolak Tandatangani Perjanjian Supply Chain di G20
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar