Harga TBS Sawit Plasma Riau Turun, Pemprov Perbaiki Tata Kelola Penetapan

Pekerja tengah memuat tbs sawit (ft:infosawit.com)

LANCANGKUNING.COM,Pekanbaru-Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau bersama tim penetapan harga kelapa sawit mitra plasma telah menggelar rapat untuk menentukan harga Tandan Buah Segar (TBS) periode 24–30 September 2025. Penetapan harga kali ini menggunakan tabel rendemen baru hasil kajian Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan yang telah disepakati seluruh tim.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau, Defris Hatmaja, menjelaskan bahwa penurunan harga tertinggi terjadi pada kelompok umur tanaman 9 tahun, yaitu turun Rp1,67 per kilogram atau sekitar 0,05 persen dibanding periode sebelumnya. Dengan demikian, harga pembelian TBS petani untuk satu minggu ke depan menjadi Rp3.679,69 per kilogram.

“Harga cangkang untuk satu bulan ke depan ditetapkan sebesar Rp17,38 per kilogram. Indeks K yang digunakan adalah indeks K untuk satu bulan ke depan, yakni 92,75 persen. Harga penjualan CPO minggu ini turun Rp2,90, sementara kernel turun Rp22,80 dibanding minggu lalu,” paparnya.

Defris menambahkan, beberapa pabrik kelapa sawit (PKS) tidak melakukan penjualan. Sesuai Permentan Nomor 01 Tahun 2018 Pasal 8, jika terjadi kondisi tersebut maka harga CPO dan kernel yang dipakai adalah harga rata-rata tim. Apabila terkena validasi 2, digunakan harga rata-rata KPBN. Saat ini, harga rata-rata CPO KPBN tercatat Rp14.622,40 per kilogram dan harga kernel Rp13.725,80 per kilogram.

“Sebagaimana kita ketahui, harga TBS yang ditetapkan tim untuk mitra plasma mengalami penurunan. Penyebab utamanya adalah turunnya harga CPO dan kernel,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa dalam penetapan harga TBS, Disbun Riau bersama Tim Penetapan Harga Pembelian TBS Produksi Pekebun terus memperbaiki tata kelola agar proses penetapan harga sesuai regulasi dan berkeadilan bagi kedua belah pihak.

“Membaiknya tata kelola penetapan harga merupakan upaya serius seluruh pemangku kepentingan dengan dukungan Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau. Komitmen bersama ini diharapkan berdampak pada peningkatan pendapatan petani, yang pada akhirnya bermuara pada kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.