Harga TBS Plasma Riau Turun, Indeks K Jadi Pemicu Utama

Daftar Isi


    LANCANGKUNING.COM,Pekanbaru-Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau bersama Tim Penetapan Harga kembali menetapkan harga pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit produksi mitra plasma untuk periode 17–23 September 2025. Penetapan kali ini telah menggunakan tabel rendemen harga baru berdasarkan kajian Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan yang sebelumnya disepakati seluruh anggota tim.

    Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau, Dr. Defris Hatmaja, SP, M.Si, menjelaskan bahwa penurunan harga tertinggi tercatat pada kelompok umur 9 tahun, yaitu sebesar Rp5,15 per kilogram atau turun 0,14 persen dibandingkan periode sebelumnya. Dengan demikian, harga pembelian TBS petani untuk kelompok umur tersebut ditetapkan menjadi Rp3.681,36 per kilogram dan berlaku selama satu minggu ke depan.

    “Untuk harga cangkang, berlaku untuk satu bulan ke depan dengan ketetapan Rp17,38 per kilogram. Pada periode ini indeks K yang digunakan adalah indeks K satu bulan ke depan yakni 92,75 persen,” ujar Defris, Selasa (16/9/2025).

    Sementara itu, harga penjualan crude palm oil (CPO) pekan ini naik sebesar Rp22,07 per kilogram dibanding pekan lalu. Harga kernel juga mencatat kenaikan, meskipun tipis, yakni Rp16,98 per kilogram. Namun, Defris menegaskan bahwa meskipun harga CPO dan kernel menguat, turunnya indeks K menjadi faktor utama penurunan harga TBS plasma pekan ini.

    Ia menambahkan, terdapat beberapa pabrik kelapa sawit (PKS) yang tidak melakukan penjualan pada periode penetapan harga. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 01 Tahun 2018 Pasal 8, apabila kondisi tersebut terjadi, maka harga CPO dan kernel yang digunakan adalah harga rata-rata tim. Jika terjadi validasi kedua, harga yang dipakai mengacu pada rata-rata Kantor Pusat Badan Nasional (KPBN). Adapun harga rata-rata CPO KPBN untuk periode ini mencapai Rp14.582,50 per kilogram, sedangkan harga kernel rata-rata sebesar Rp13.610,33 per kilogram.

    “Sebagaimana kita ketahui bersama, harga TBS yang ditetapkan untuk mitra plasma mengalami penurunan. Faktor utamanya adalah turunnya indeks K, meskipun harga CPO dan kernel menunjukkan penguatan,” jelasnya.

    Menurut Defris, proses penetapan harga TBS di Riau terus diperbaiki agar selaras dengan regulasi dan memberikan keadilan bagi kedua pihak yang bermitra. “Membaiknya tata kelola penetapan harga merupakan upaya serius seluruh stakeholder dengan dukungan Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau. Komitmen bersama ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani dan berujung pada kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.(rie/MCR)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Harga TBS Plasma Riau Turun, Indeks K Jadi Pemicu Utama
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar