Isu Kepala Daerah Harus Separtai dengan Gubernur, Edi Natar: Alfedri-Husni Jangan Khawatir, Saya Ada di Provinsi

Daftar Isi

    Keterangan foto: Ketua Dewan Pakar DPW partai NasDem Riau sekaligus Wakil Gubernur Riau Edi Natar Nasution usai berkampanye di kampanye dialogis calon Wakil Bupati Siak nomor urut 2 H Husni Merza di Kandis.  (Gs)

    SIAK, Lancangkuning.com - Ketua Dewan Pakar DPW partai Nasional Demokrat (NasDem) Provinsi Riau yang juga Wakil Gubernur Riau Edi Natar Nasution membantah  isu yang menyebutkan jika kepala daerah tidak sejalan dari pemerintah pusat dan provinsi akan menghambat pembangunan sampai ke daerah.

    Terkait hal tersebut masyarakat diminta untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu tak benar.

    "Jangan khawatir, saya ada provinsi. Sebenarnya tidak demikian, saya sendiri tidak separtai dengan gubernur, apakah saya susah ? Tidak juga," kata Edi Natar, saat menjadi juru kampanye di kampanye dialogis calon Wakil Bupati Siak nomor urut 2 Husni Merza,  di Kelurahan Telaga Sam Sam Kecamatan Kandis, Sabtu (28/11/20).

    Edi mengatakan, jika nanti Alfedri-Husni Merza terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Siak 2021-2026,  dia menjaminkan diri untuk pasangan petahana itu.

    "Kalau pak gubernur kampanye ya silahkan,  kalau saya kampanye ya silahkan. Visi dan misi gubernur dan wakil gubernur kan sama.  Saya dan beliau mendukung bupati dan wakil bupati terpilih, itu tidak ada masalah dan tidak ada persoalan," kata mantan Danrem Wirabima 031 itu.

    Edi Natar juga memastikan, pihak provinsi tidak ada menganaktirikan daerah, terutama soal anggaran, Edi sangat mendukung dan siap membantu daerah-daerah yang butuh pembangunan.

    "Tidak ada presiden ataupun gubernur yang menganak emaskan dan tirikan  daerah. Saya juga partai berbeda, pak gubernur juga berbeda, itu tidak ada masalah. Selama partai itu diakui, tidak ada yang dianaktirikan," tegasnya.

    Secara kepartaian,  ia komit mendukung pasangan Alfedri-Husni,  dan  berjanji akan memperjuangkan pasangan ini, termasuk nanti jika sudah terpilih menjadi bupati dan wakil bupati. 

    "Tidak ada isu yang menghambat pembangunan masuk ke Siak, saya jamin karena akan ada di situ, jangan khawatir," ungkapnya.

    Edi menyinggung soal adanya isu yang dilontarkan pihak lawan paslon 2 itu terkait kinerja Alfedri yang lamban.

    "Kalau kinerja Alfedri lamban, tidak mungkin bupati sebelumnya memilih dia menjadi wakil bupati dua kali," kata Edi.

    Edi menganggap isu Alfedri lamban dalam bekerja itu merupakan hal biasa. Ia mengatakan, kalau kesempurnaan orang itu terletak pada ketidaksempurnaannya.

    "Alfedri dikatakan sempurna baiknya, karena ada kekurangannya,  yang menjadi persoalan jangan pernah kekurangan itu melebihi kelebihannya. Orang yang mengatakan Alfedri itu lamban, seperti apa kecepatannya, alat ukur harus jelas," tegas Alfedri.

    Edi Natar mengatakan, kinerja Alfedri selama ini cukup baik. "Karena kinerja yang baik itu itulah saya hadir disini (Siak,red) untuk bersama Alfedri-Husni ini. Kalau kinerja Alfedri ini tidak baik, tidak mungkin diminta bupati sebelumnya menjadi wakil bupati. Dikarenakan kinerja sangat baik itulah posisi wakil bupati nya tidak perlu diganti di periode kedua mereka," ucap wakil Gubernur Riau itu.

    Kemudian, setelah itu bupati sebelumnya meninggalkan jabatannya, dan dilanjutkan dengan Alfedri karena ada kepercayaan ke beliau.

    "Bahkan sampai saat ini Alfedri ini masih dikehendaki oleh masyarakat. Kita tidak bisa bicara hanya sebatas bicara," kata Edi.

    Mantan Danrem Wirabima 031 itu mengatakan, kedatangannya ke Siak untuk mendukung pasangan Alfedri-Husni, karena sosok mereka berdua bisa bekerja dengan baik untuk masyarakat Kabupaten Siak.

    "Pemimpin itu harus setia, kalau kita cari orang pintar itu banyak, kalau mencari yang cerdas juga banyak, tetapi kalau mencari orang setia itu tidak mudah, dan itu telah beliau buktikan dua periode. Alfedri sudah melakukan dengan mendampingi Syamsuar, dan ini bukti beliau itu setia," tegas Edi.

    Edi mengumpamakan sebuah keluarga, keluarga akan utuh manakala ada kesetiaan. "Dalam satu sisi, bapak harus setia pada ibu, dan ibu setia kepada bapak, dan juga setia kepada anak. Kabupaten Siak ini merupakan keluarga besar yang harus dipimpin oleh ayah yang setia dan ibu yang setia. Alfedri sebagai ayah dan Husni sebagai ibu dan anaknya masyarakat Kabupaten Siak," katanya. (Gs)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Isu Kepala Daerah Harus Separtai dengan Gubernur, Edi Natar: Alfedri-Husni Jangan Khawatir, Saya Ada di Provinsi
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar