Daftar Isi

LANCANGKUNING.COM,Pekanbaru – Bencana hidrometeorologi kembali melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Hingga Jumat, 19 Desember 2025, banjir dilaporkan merendam puluhan desa di Kabupaten Bengkalis, Siak, dan Indragiri Hilir (Inhil). Akibatnya, ratusan kepala keluarga (KK) terdampak, bahkan sebagian warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Provinsi Riau, banjir di Kabupaten Bengkalis terjadi di 13 titik pada 13 desa. Sedikitnya 459 KK terdampak dengan ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 50 sentimeter. Genangan air merendam rumah warga dan mengganggu aktivitas masyarakat, termasuk akses transportasi dan kegiatan ekonomi.
Sementara itu, di Kabupaten Siak, banjir melanda lima desa di lima titik kejadian. Sebanyak 85 KK terdampak, dan 23 KK di antaranya terpaksa mengungsi akibat ketinggian air yang mencapai 40 hingga 50 sentimeter. Warga mengungsi ke rumah kerabat dan fasilitas umum yang dinilai lebih aman dari genangan.^
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Banjir tercatat merendam tiga desa di tiga titik kejadian, dengan jumlah warga terdampak mencapai 410 KK. Ketinggian air di wilayah ini berkisar antara 30 hingga 40 sentimeter, sehingga menyulitkan aktivitas warga dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan.
Menanggapi situasi tersebut, Kepala Pelaksana BPBD dan Pemadam Kebakaran Provinsi Riau, Edy Afrizal, menyatakan pihaknya terus melakukan berbagai langkah penanganan di lapangan. Upaya yang dilakukan meliputi evakuasi warga terdampak, penyaluran bantuan logistik, serta pembersihan kanal dan saluran air menggunakan alat berat untuk memperlancar aliran air.
“Selain penanganan darurat, kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten, TNI-Polri, serta perusahaan yang berada di sekitar lokasi bencana untuk mendukung penanggulangan banjir,” ujar Edy Afrizal.
BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah rawan banjir agar tetap waspada, mengikuti arahan petugas, serta segera melaporkan jika terjadi peningkatan debit air. Pemantauan dan patroli rutin juga terus dilakukan guna mengantisipasi potensi banjir susulan, mengingat curah hujan di Riau masih tergolong tinggi.
“Seluruh upaya ini dilakukan untuk memastikan keselamatan warga serta meminimalkan dampak lanjutan dari bencana hidrometeorologi,” pungkasnya.(rie)







Komentar