Daftar Isi
Foto: Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Jimly Asshiddiqie. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)
Lancang Kuning – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Jimly Asshiddiqie berharap rencana keberangkatan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir ke China untuk menjemput vaksin COVID-19 tak dipolitisasi.
“Sekali lagi jangan politisasi urusan nyawa. Tiap penyakit pasti ada obatnya,” kata Jimly melalui akun Twitter @Jimly AS yang dikutip VIVA, Selasa, 6 Oktober 2020, dilansir LKC dari Viva.co.id
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini berharap negara asal vaksin COVID-19 tidak diperdebatkan pula karena semua demi kesembuhan rakyat Indonesia.
Baca Juga: Aksi Saling Gempur Armenia-Azerbaijan Berlanjut
“Darimanapun asalnya barat, timur semua hanya temuan dari hukum kehidupan (sunatullah). Hukumnya sah untuk keselamatan bersama,” ujar senator asal DKI Jakarta itu.
Baca Juga: Sahkan UU Cipta Kerja, DPR dan Pemerintah Bersekongkol Ciptakan UU Kegelapan
Luhut Binsar Panjaitan, bersama Terawan Agus Putranto dan Honesti Basyir, sempat menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Jakarta, 2 Oktober, untuk melaporkan perkembangan vaksin COVID-19. Mereka melaporkan vaksin itu akan datang tidak lama lagi, yakni sekitar bulan November.
Baca Juga: Jumlah Pasien OTG Covid-19 di Wisma Atlet Menurun
"Mereka akan berangkat ke China untuk melakukan pengecekan terhadap vaksin yang akan dikirim ke Indonesia. Pada tahap pertama kira-kira itu akan datang sebanyak 3 juta vaksin," kata juru bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi.
Tiga juta vaksin ini akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, TNI-Polri, dan orang-orang yang selama ini bertugas untuk menghadapi masyarakat. Setelah itu akan masuk vaksin yang banyak lagi secara bergelombang. (LK)
Komentar