Anak Zulfirmansyah: “Wake Up Daddy, Allah Bersama Kita”

Daftar Isi

    Foto: ACT

    LancangKuning.Com, JAKARTA - Kedua mata Yulierma terlihat sembab. Air matanya tak terbendung ketika menceritakan detik-detik Zulfirmansyah (40) dan Averro’es Omar Syah (2) menjadi korban penembakan massal di Masjid Linwood, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).

    Yulierma menceritakan kronologi penembakan yang didengarnya dari sang adik, Zulfirmansyah. Kala itu, Zulfirmansyah dan anaknya sedang berada di dalam Masjid Linwood, Cristchurch, saat pelaku masuk dan melakukan aksi penembakan. Tak lama, Zulfirmansyah roboh terkena tembakan. Ketika itulah Averro'es sempat berteriak, tapi Zulfirmansyah  langsung memintanya untuk diam.

    “Anaknya sempat memekik, lalu Zul bilang ke anaknya untuk diam, tak usah takut,” kata Yulierma saat jumpa pers di Kantor Aksi Cepat Tanggap, Jakarta Selatan, Kamis (21/3).

    Menurut Yulierma, Zulfirmansyah sengaja melakukan hal itu agar anaknya yang baru berusia dua tahun tidak menjadi sasaran penembakan apabila diketahui masih hidup. Zulfirmansyah yang menderita banyak luka tembak di bagian dada, tangan, dan kakinya pun masih sempat memikirkan keselamatan Averro’es.

    Namun, di luar dugaan Averro'es  justri betindak sangat berani. Bocah berusia 2 tahun itu justru menghampiri sang Ayah, lalu memeluknya. “Rois lalu mendekat ke pelukan ayahnya. Dia bilang, ‘Wake Up Daddy, Allah bersama kita’. Bayangkan anak umur dua tahun bisa bicara seperti itu,” cerita Yulierma dengan menitikkan air mata.

    Sebelumnya, kata Yulierma, dirinya sempat mendapatkan perasaan dan firasat buruk tentang keselamatan Zulfirmansyah. Pada saat kejadian, Yulierma yang merupakan seorang guru di Tanjung Pinang, Riau, sedang mengawasi ujian ketika dihubungi tantenya beberapa kali.

    “Sampai di rumah, saya masih tidak berani membaca pesan dari tante. Saya minta anak saya untuk membaca. Sambil menangis, dia bilang kalau adik dan keponakan saya kena tembak. Apa salah mereka sampai ditembaki?” ungkap Yulierma.

    Tragedi terjadi sepekan lalu, Jumat (15/3). Pelaku yang bersenjata beberapa senapan otomatis menembakkan para jamaah salat Jumat di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood, Christchurch, Selandia Baru. Sebanyak 49 meninggal dunia, dan puluhan mengalami luka-luka. Sementara Zulfirmansyah dan anaknya, Averro’es Omar Syah termasuk dua korban luka yang dirawat di rumah sakit.

    Saat tulisan ini diunggah, Yulierma dan ketiga keluarganya sudah tiba di Selandia Baru. Rencananya mereka akan langsung menuju rumah sakit umum di Christchurch untuk bertemu dengan Zulfirmansyah yang masih menjalankan perawatan. Mereka juga akan bertemu dengan anaknya Zulfirmansyah,  Averro’es.

    Senior Vice President ACT, N. Imam Akbari mengatakan, upaya pemberangkatan agar keluarganya dapat melihat langsung dan memastikan kondisi Zulfirmasnyah dan anaknya Averro’es. “Zulfirmansyah harus segera bertemu keluarga. Pastinya mereka sangat membutuhkan dukungan keluarga” pungkas Imam. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Anak Zulfirmansyah: “Wake Up Daddy, Allah Bersama Kita”
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar