Yatim Uighur di Turki Kembali Terima Beasiswa

Daftar Isi

    Foto: ACT

    LancangKuning.Com, KAYSERI – Hidup dalam keterbatasan seolah sudah menjadi ritme harian sebagian besar diaspora Uighur yang tinggal di Kayseri, Turki. Banyak dari mereka adalah penyintas, meninggalkan harta benda di kampung halaman mereka di Urumqi, Xinjiang. Tekanan dari otoritas di Xinjiang kepada warga Uighur membuat mereka harus mengungsi ke negara lain.

    Meski hidup dalam keterbatasan, namun mereka dapat bebas beridentitas sebagai muslim, menjalankan ibadah, maupun memplejari Islam.

    Di Kayseri, banyak anak Uighur di usia 4-14 tahun sudah belajar membaca dan menghafal Alquran, belajar sunah serta hadis, belajar bahasa Uighur, bahasa Turki, bahasa Arab, juga ilmu-ilmu lainnya. Mereka belajar di madrasah dan rumah tahfiz di Kayseri. Hal ini disampaikan oleh Firdaus Guritno dari tim Global Humanity Response-Aksi Cepat Tanggap (ACT)

    “Di sana (sekolah) banyak anak Uighur yang terpisah dari orang tuanya. Mereka diasuh di beberapa rumah yatim dan madrasah, mempelajari Alquran, budaya Uighur, serta pelajaran umum lainnya,” ungkap Firdaus, Rabu (20/3).

    Baca Juga: Logistik Didistribusikan untuk Korban Gempa Lombok

    Terpisahnya anak Uighur dari orang tuanya akibat orang tua mereka masih berada di dalam kamp reedukasi di Cina, atau ditahan di sejumlah negara di Asia Tenggara ketika berupaya untuk menyintas. Selain itu, tak sedikit dari mereka yang sudah yatim dan piatu.

    Merespons kebutuhan mereka, bantuan pendidikan kembali diberikan kepada para penghafal Alquran dan pelajar Uighur di Kayseri. Beasiswa tersebut disalurkan melalui madrasah dan sejumlah Taman Pendidikan Alquran (TPA) pada Kamis (14/3) dan Jumat (15/3) lalu.

    Selain itu ada juga bantuan tunai yang diberikan langsung ke keluarga yatim. “Kami juga mendistribusikan bantuan pangan serta kartu belanja pun diberikan untuk menopang kebutuhan pokok mereka di Turki,” ujar Firdaus.

    Baik beasiswa dan bantuan pangan untuk penyintas Uighur di Turki telah berjalan sejak Januari 2019 lalu. Sampai saat ini bantuan terus berlanjut untuk memenuhi kebutuhan mereka, khususnya untuk menunjang pendidikan anak-anak Uighur di Kayseri. Hingga kini, sebanyak 200 pelajar, 3 madrasah, dan 72 penghafal Alquran mendapatkan bantuan ini.

    Salah satu penyintas Uighur di Kayseri mengatakan, adanya bantuan ini sangat membantu mereka. Terlebih bagi anak-anak yang sebagian besar telah ditinggalkan orang tuanya. “Dunia harus tahu apa yang sebenarnya terjadi, kezaliman sedang terjadi di sana (Xinjiang),” ungkap Abduljabbar, salah satu warga Uighur di Kayseri.

    Para penyintas di Kayseri juga mengatakan, bantuan yang mereka terima amat terbatas. Terlebih mengingat mereka sulit mendapatkan pekerjaan. Selama ini bantuan datang hanya dari sesama Uighur dan beberapa dari pemerintah tempat mereka mengungsi. “Kini ada bantuan dari Indonesia, kalian telah menjadi saudara yang sangat peduli dengan kami,” tambah Abduljabbar. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Yatim Uighur di Turki Kembali Terima Beasiswa
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar