Cemburu Buta, Istri Potong Alat Kelamin Suami Saat Tidur

Rekontruksi periatiwa pemotongan alat kelamin oleh istri di Mapolsek Kebon Jeruk.(ft:detik.com)

LANCANGKUNING.COM,Jakarta-Kasus kekerasan rumah tangga yang mengejutkan terjadi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Seorang wanita berinisial HZ (33) tega memotong alat kelamin suaminya, H (35), hingga terputus. Peristiwa ini terjadi di rumah pasangan tersebut di Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, pada Minggu (20/10/2025).

Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, AKP Ganda Sibarani, menjelaskan bahwa aksi nekat HZ dipicu oleh rasa cemburu setelah mengetahui sang suami diduga memiliki hubungan dengan wanita lain. “Dari keterangan pelaku, tindakannya dilatarbelakangi rasa cemburu setelah melihat isi pesan di ponsel korban yang diduga berhubungan dengan wanita lain,” ujar Ganda kepada wartawan, Selasa (21/10).

Kasus ini terungkap setelah kepolisian melakukan penyelidikan dan menggelar rekonstruksi di Mapolsek Kebon Jeruk. Dalam proses itu, pelaku memperagakan bagaimana dirinya melakukan tindakan sadis tersebut.

Berdasarkan hasil rekonstruksi, peristiwa bermula ketika pelaku menemukan telepon genggam milik korban di atas meja kamar. Ia lalu membuka pesan-pesan di ponsel tersebut dan menemukan percakapan mesra dengan wanita lain. Cemburu dan tersulut emosi, HZ kemudian membangunkan korban dengan niat mengajak berhubungan intim. Namun, korban menolak dan pergi ke kamar mandi.

Dalam kondisi marah dan kehilangan kendali, pelaku menuju dapur dan mengambil pisau cutter. Setelah korban kembali ke kamar dan berbaring tanpa mengenakan celana, pelaku mendekat lalu memotong alat kelamin korban menggunakan pisau tersebut.

Korban yang terbangun karena kesakitan sempat menjerit dan menanyakan alasan pelaku melakukan hal itu. Dengan emosi tinggi, HZ menuduh korban berselingkuh setelah melihat isi pesan di ponselnya.

Usai kejadian, korban dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis dan menjalani tindakan medis darurat. Sementara pelaku diamankan polisi tanpa perlawanan.

AKP Ganda Sibarani menyebut, pihaknya masih mendalami kondisi psikologis pelaku dan mengumpulkan bukti tambahan untuk proses hukum lebih lanjut. “Kami akan menilai sejauh mana motif dan perencanaan dalam tindakan pelaku. Kasus ini kami tangani secara profesional sesuai prosedur hukum yang berlaku,” tegasnya.(detik.com/rie)