Membanggakan, Riau Petroleum Berhasil Dapatkan Dana PI 10% Total 3,5 Triliun dari Blok Rokan

Daftar Isi

    Malam penyerahan simbolis pencairan Partisipasi Interes (PI) 10% dari Blok Rokan di gedung Riau Country Club (RCC) Rumbai

    LANCANGTKUNING.COM,PEKANBARU-Dana Partisipasi Interes (PI) 10% dari Blok Rokan untuk Riau telah dipastikan cair dengan nilai total Rp3,5 triliun. Kepastian pencairan ini pun dipertegas dengan acara penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Direktur Utama PHR Chalid Said Salim ke BUMD Riau Petroleum disaksikan Gubernur Riau Edy Natar Nasution di gedung Riau Country Club (RCC) Rumbai, Pekanbaru, Senin (11/12/2023).

    Kucuran dana PI sebesar 10% ini sebelumnya telah mendapat restu dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tertuang dalam surat Nomor T-817/MG.04/MEM/2023 tanggal 4 Oktober 2023. Dana PI 10% yang akan dibayarkan ini merupakan periode operasi PHR dari awal alih kelola, yakni 9 Agustus 2021 hingga 30 Oktober 2023.

    Pencairan dana PI 10% tersebut akan dilakukan secara bertahap, dimulai tahap I untuk periode operasi PHR 9 Agustus 2021 hingga 31 Desember 2023 yang akan dicairkan pada 13 Desember 2023. Pencairan tahap II yang merupakan periode operasi PHR 1 Januari 2023 hingga 30 Oktober 2023 yang akan dilakukan maksimal tanggal 27 Desember 2023.

    “Kami senang sekali akan segera mengirimkan dana PI 10% untuk Riau pada Desember ini. Kami berharap, dengan adanya keterlibatan daerah dalam hal ini RPR untuk mengelola dana PI ini, bisa memberikan banyak manfaat yang baik bagi Riau,” ujar Chalid Said Salim saat membuka acara.


     
    Direktur Utama PHR Chalid Said Salim memberikan cinderamata sebagai simbolisasi penyerahan dana PI 10% kepada perwakilan PT Riau Petroleum.

    Dikatakan Chalid, PI 10% ini menjadi sumber pendapatan baru bagi Riau, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. “Pengelolaan PI 10% oleh Riau ini bisa berdampak pada pergerakan roda perekonomian di Riau yang berujung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Riau,” sebut dia.

    Chalid mengapresiasi keberhasilan dan kerja sama berbagai pihak terkait kebijakan PI 10% untuk Riau ini, di antaranya Kementerian ESDM, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), PT Pertamina (Persero), Pemprov Riau dan dan BUMD Riau Petroleum melalui anak perusahaanya PT Riau Petroleum Rokan (RPR).

    "Kami juga berharap, RPR bisa berperan dalam mendukung dan membantu PHR dalam menciptakan suasana operasi yang kondusif dan aman di WK Rokan, termasuk dalam dukungan untuk mendapatkan perizinan terutama yang masih dalam kewenangan pemerintah daerah,” kata Chalid.

    Sementara itu Gubernur Riau Edy Natar Nasution yang turut hadir dalam acara mengapresiasi pencairan dana PI 10% oleh PHR ini. Dana PI 10% ini kata Gubernur akan berkontribusi besar, baik bagi Pemprov Riau, maupun pemerintah daerah kabupaten penghasil migas di Blok Rokan.

    “Sebab pencairan dana ini merupakan upaya melanjutkan komitmen program pembangunan daerah,” ujar Gubri.


     
    Gubernur Riau Edy Natar Nasution saat memberikan pidato ucapan selamat atas keberhasilan BUMD Riau Petroleum menerima dana Partisipasi Interes 10% dari Blok Rokan.

    Dia mengatakan, sebagai bentuk komitmen dalam mengelola dana PI 10% dari PHR, saat ini Pemprov Riau sedang menggodok Peraturan Gubernur (Pergub) agar penerimaan PI 10% tersebut bisa dimanfaatkan oleh BUMD untuk dapat berkontribusi di industri hulu migas.

    Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus juga mengapresiasi pencairan dana PI 10% dari PHR untuk BUMD Riau. Dia berharap pencairan ini bisa memperkuat komitmen dan dukungan dari Pemprov Riau maupun pemerintah daerah kabupaten penghasil migas di WK Rokan dalam mendukung kelancaran kegiatan operasional PHR di WK Rokan.


     
    Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus berada di podium acara penyerahan dana Partisipasi Interes 10%.

    “Kami berharap dengan PI 10% ini, koordinasi dan hubungan dengan Pemprov Riau dan pemda terkait bisa menurunkan kendala di lapangan dan dapat mendukung kelancaran kegiatan operasional hulu migas di lapangan,” ucapnya.

    Penegasan keberhasilan Provinsi Riau mendapat jatah dana PI 10% yang nilainya sangat fantastis ini dijelaskan kembali oleh Direktur BUMD Riau Petroleum Husnul Kausarian. Sejarah panjang perjuangan itu kata Husnul, dimulai saat ia terpilih menjadi direktur pada bulan Juli tahun 2021.


     
    Direktur PT Riau Petroleum Husnul Kausarian Ph.D tampak berbincang dengan tamu undangan acara, di gedung RCC, kantor PHR Rumbai, Senin (11/12/2023).

    Husnul meceritakan tantangan besar yang diembannya adalah ketika ia harus menjalankan roda perusahaan dengan seabrek persoalan. ”Saya orangnya nothing to lose saja. Saya benahi pelan-pelan. Meski BUMD ini awalnya tidak memiliki biaya operasional dan hanya ada 4 (empat) orang karyawan didalamnya” tutur Husnul.

    Dikatakan Husnul, saat peralihan Blok Rokan 9 Agustus 2021, ia langsung tancap gas menyiapkan anak perusahaan untuk merebut dana PI 10% yang sudah menjadi hak setiap daerah ketika ada perubahan operator dari Chevron ke Pertamina.

    ”Kami bentuk anak perusahaan PT Riau Petroleum Rokan. Ya, kita rogoh kocek pribadi mempersiapkan tahapan ini semua,” ungkap Husnul seraya senyum saat ia ditanya ternyata tidak mendapatkan gaji juga sebagai direktur di perusahaan minyak milik daerah ini.

    Berjuang dari nol malahan menjadi tantangan tersendiri baginya untuk membuktikan kinerjanya kepada pemegang saham. Tahapan demi tahapan ia lalui. Hingga dari 10 alur tahapan resmi proses mendapatkan PI ini mendapat persetujuan dari Menteri ESDM.


     
    Komisaris PT Riau Petroleum Muhammad Job Kurniawan duduk diantara para tamu Forkompinda saat menghadiri acara penyerahan dana Partisipasi Interes 10% dari Blok Rokan.

    ”Malam ini adalah simbolisasi saja. Proses ikhtiar yang telah kami lalui sampai pada puncaknya. Riau dapat 3,5 Triliun,” kata Husnul dengan suara bergetar dan matanya berkaca-kaca. Husnul menyebut kerja tuntas mendapatkan gelontoran dana PI yang besar ini merupakan suport dari berbagai pihak. Yang paling ia ingat adalah sokongan dari Gubernur Riau saat itu, yaitu bapak Syamsuar.

    ”Kami ini sifatnya kan hanya mengeksekusi saja. Perjuangan besar sesungguhnya yaitu dari Gubri Syamsuar yang tidak kenal lelah. Bapak Gubernur tidak segan langsung turun tangan meloby di Jakarta. Bahkan pernah didalam forum resmi di Batam sempat marah juga ke SKK Migas. Gubri minta dipercepat proses pencairan dana PI ini, jangan diperlambat” kenang Husnul.

    Kini Riau Petroleum sudah resmi mendapat jatah PI 10%. Husnul mau dana yang bersumber dari minyak Blok Rokan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk program kesejahteraan dan kemajuan rakyat Riau.(galeri)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Membanggakan, Riau Petroleum Berhasil Dapatkan Dana PI 10% Total 3,5 Triliun dari Blok Rokan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar