Daftar Isi
Foto: MCR/Humas
LancangKuning.Com, Jakarta - Wakil Bupati Siak H Alfedri berbicara sebagai keynote speaker pada talkshow Peringatan Tiga Tahun Restorasi Gambut Indonesia di Auditorium Manggala Wanabhakti Kementerian Lingkungan Hidup RI Jakarta, Selasa (29/1/19).
Kegiatan tersebut ditaja oleh Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia (BRG) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, dengan tema "Gotong Royong Jaga Gambut".
Alfedri menginformasikan ragam kegiatan yang telah kami taja dalam kurun waktu 3 tahun ini dihadapan Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead dan tiga pembicara lainya terhadap "Success Story" penerapan kebijakan Kabupaten Siak Hijau dan upaya penyelamatan gambut, dikarenakan ddi Siak ada kawasan hutan lindung dan kawasan konservasi serta produksi.
"Awalnya konsep Kabupaten Siak Hijau lahir ketika belum munculnya kesadaran untuk menjaga lingkungan pasca terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Karhutla pada tahun 2014-2015, di mana luas lahan gambut kabupaten Siak mencapai 430 ribu hektar lebih atau 50,32 persen dari luas daerah rentan terjadi kerbakaran" ungkap Alfedri.
Dalam hal ini Pemerintah Daerah berusaha bersinergi bersama-sama dengan Perusahaan Swasta yang mengelola Izin Lahan Produksi pada kawasan Lahan Gambut untuk menerapkan upaya mengembalikan kelembaban lahan Gambut teresbut, upaya yang dilakukan adalah dengan membangun sekat-sekat kanal dan embung air agar lahan gambut tidak kering dan mudah terbakar.
"Kemudian upaya lain dilakukan kami lakukan dengan memberi pemahaman oleh petugas kami dilapangan untuk menginformasikan larangan membuka lahan dengan membakar serta mensosialisasi dampak hukum terhadap itu dengan membentuk forum Masyarakat Relawan Api (MPA) bersumber dari Alokasi Dana Kampung/desa", kata Alfedri.
Usaha tersebut terbilang sukses dalam menekan angka karhutla melalui Reaksi Cepat Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Siak. Dengan komitmen ini kembali terjaga kelestarian Ekosiatem Lahan Gambut melalui Pencanangan Kabupaten Siak Hijau oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar pada sempena Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia Tingkat Nasional dipusatkan di kabupaten Siak pada tahun 2016 lalu.
"Saat ini kami dibantu Badan Restorasi Gambut (BRG), Kemnterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 18 Non-Governmental Organisation (NGO) bidang lingkungan yang tergabung dalam gerakan 'Sodagho Siak' (Saudara Siak) telah menetapkan Zonasi Lingkungan yang mengacu pada kajian daya dukung, daya tampung, serta daya ketahanan dan peduli melaksanakan sejumlah langkah-langkah strategis", tutup Alfedri.
Peringatan Tiga Tahun Restorasi Gambut juga dihadiri perwakilan Kementerian dan Lembaga, perwakilan tujuh pemerintah provinsi dan kabupaten di wilayah prioritas restorasi ekosistem gambut, akademisi, petani gambut, dan lembaga swadaya masyarakat yang telah mendukung Restorasi Ekosistem Gambut.
Dalam kegiatan tersebut Bandan Restorasi Gambut (BRG) juga berikan penghargaan kepada sejumlah komunitas masyarakat penggiat Restorasi Gambut, diantaranya penghargaan Kategori Kader Sekolah Lapang Terbaik yang diberikan kepada Badri, asal Buantan Lestari Kecamatan Bungaraya, atas inisiasinya dalam pemanfaatan Lahan Gambut untuk pengembangan Tanaman Palawija. (LKC)
Komentar