Bos Djarum Sebut Bisnis Rokok Bisa Punah, Kenapa?

Daftar Isi

    Foto: Pixabay/klimkin


    LancangKuning.Com, Jakarta – COO PT Djarum Victor R Hartono mengaku ia sadar betul akan kemungkinan meredupnya masa depan bisnis di bidang rokok. Menurutnya tidak ada industri yang akan bertahan selamanya, termasuk rokok.

    “Yang pasti kita tahu, gak ada industri kekal. Kita mengerti bahwa ini industri bisa kapan-kapan mundur atau hilang. Dan saya kira semua business owner mesti sebaiknya punya rasa kekhawatiran kalau bisnisnya tiba-tiba punah,” kata Victor dalam sesi Building a Brand and a Legacy di Millennial Summit (IMS) 2019 yang digelar IDN Times di Bhinneka Stage, Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Sabtu (19/1).

    Ada sejumlah alasan yang membuatnya pesimistis industri rokok bisa maju dan bertahan hingga masa depan.

    Baca Juga: Ini Alarm Canggih yang Bisa Racik Kopi Setiap Pagi

    1. Lemahnya inovasi produk rokok

    Victor hanya menjawab pelan ketika ditanya bagaimana inovasi di industri rokok. Sambil tersenyum Victor mengatakan inovasi terakhir untuk Djarum adalah rokok filter.

    “Tingkat inovasi untuk rokok rendah. Kita bilang di industri, ini inovasi terakhir kita kayaknya filter nih. Ya flavor breeze segala macam itu gimmick aja,” kata Victor.

    2. Berkaca pada Kodak

    Foto: Dok. IDN Times

    Victor belajar dari perusahaan Eastman Kodak Company. Perusahaan yang didirikan pada 1892 itu sempat popular pada masanya.

    Namun memasuki abad ke-21, perusahaan ini mulai mengalami kemunduran dan pada 19 Januari 2012, perusahaan ini resmi mengajukan permohonan mendapat perlindungan kepailitan karena kehadiran kamera digital.

    “Kayak Kodak, waktu saya kecil, orang gak bisa hidup tanpa kodak tapi sekarang hilang,” ujarnya.

    3. Belajar dari pengalaman bisnis mercon kakeknya yang sudah tutup

    Tidak banyak yang tahu kalau sebelum rokok, kakek Victor, Oei Wie Gwan adalah pemilik pabrik mercon di Rembang dengan nama produk ‘Leo’.

    Meski sempat populer, bisnis itu kemudian ditutup. Victor menyebut alasan tutupnya bisnis mercon karena dilarang Jepang yang menjajah Indonesia kala itu.

    “Tahun 1942, Jepang mau masuk, itu perusahaan kita ditutup sama Belanda. Karena Belanda gak mau mesiu yang ada di kita sampai di tangan Jepang. Sejak saat itu sampai hari ini, industri mercon ilegal di Nusantara,” ungkap Victor.

    Dari pengalaman itu Victor sadar bahwa tidak ada bisnis yang tidak memiliki resiko dan akan bertahan selamanya.

    “Kita tahu bahwa family saya ada paranoia juga. Industri yang gak ada apa-apa ternyata bisa hilang,” ujarnya.

    4. Aktif dalam pengembangan bisnis dengan investasi

    Demi menyiasati suatu waktu bisnisnya punah atau bangkrut, PT Djarum melakukan sejumlah investasi ke berbagai perusahaan.

    “Kita sangat aktif di business development. Bangun pilar-pilar bisnis yang berbeda. Bisniscycle-nya dari yang sekarang udah ada, kita terus investasi di BCA, Bli-Bli dan Tiket.com, Polytron, itu karena kekhawatiran,” tandasnya. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Bos Djarum Sebut Bisnis Rokok Bisa Punah, Kenapa?
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar