Tabligh Akbar di Siak, Gubernur Riau: Santri harus bisa mandiri

Daftar Isi

    Foto: Tabligh akbar, gebyar sholawat dan wisuda tahfidz 30 Juz di Pondok Pesantren Tahfizh Lil-Muqorrobien Al-Islam, Kampung Gabung Makmur

     


    Lancang Kuning, SIAK - Mengenakan setelan batik lengkap dengan peci hitam, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menghadiri tabligh akbar, gebyar sholawat dan wisuda tahfidz 30 Juz di Pondok Pesantren Tahfizh Lil-Muqorrobien Al-Islam, Kampung Gabung Makmur, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, Sabtu (29/10/2022).

    Kegiatan tabligh akbar, gebyar sholawat dan wisuda tahfidz 30 Juz ini dilaksanakan dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Hari Santri Nasional ke - 7 dan tasyakuran Hari Jadi PPTQ-LMQ Al- Islami XI.

    Kegiatan ini diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh santriwati dan prosesi wisudawan juga wisudawati.

    "Santri ini harus bisa mandiri, mampu untuk menyesuaikan diri saat tumbuh dimanapun mereka diletakkan. Memang kelihatannya tidak mudah tapi dengan bersama-sama, saya yakin ini mampu untuk kita wujudkan," ucap Ketua Panitia Imam Nur Hamid.

    Ia juga mengungkapkan, dalam pelaksanaan peringatan hari besar Islam harus ada tiga kesan yang diberikan kepada masyarakat terutama para santri.

    "Kesan yang pertama yaitu adanya peningkatan spiritual, aksi sosial, dan kesan yang ketiga yaitu adanya monumental atau peninggalan yang bisa dinikmati bersama dalam waktu panjang seperti apa seperti pos kamling dan sebagainya," ungkapnya.

    Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati yang telah menuntaskan hafalan Al-quran sebanyak 30 Juz.

    "Tentunya inilah yang dibanggakan orang tua masing - masing. Saya baru kemarin menutup lomba tahfidz SMA se - Riau yang diselenggarakan oleh Pemprov Riau dan bertujuan agar anak sekolah umum, dia juga bisa belajar menghafal al-quran," ucap Syamsuar.

    "Mewujudkan ini tidaklah sulit dan ini sudah dibuktikan dulu, waktu saya jadi Bupati Siak ada beberapa anak dari SMA pun bisa menghafal 30 Juz. Yang penting adalah kemauan," tambahnya.

    Menurutnya, Alquran dan as sunah adalah peninggalan Nabi Muhammad SAW yang harus terus dipelajari dan dikembangkan dengan baik di Provinsi Riau.

    "Kami selaku pemimpin daerah tentu ingin terus mensyiarkan Alquran di Bumi Melayu ini. Karena, Melayu sudah disebutkan dari masa lalu adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah dan itu tidak boleh diabaikan siapapun pemimpin Negeri Melayu ini," ujarnya. 

    Oleh karena itulah, saat ini program yang berkaitan dengan menghafal Al-quran ini menjadi suatu hal yang perlu terus disyiarkan kepada masyarakat di kabupaten/kota se - Provinsi Riau. (LK) 

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Tabligh Akbar di Siak, Gubernur Riau: Santri harus bisa mandiri
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar