Menjelajahi Tembok Raksasa Negeri Tirai Bambu

Daftar Isi

     


    Foto: Salah satu cara mencapai itik tertinggi (menara nomor 8) dengan cable car

    LancangKuning.Com, BEIJING - The Great Wall atau Tembok Besar China jadi destinasi favorit saat berkunjung ke Negeri Tirai Bambu. Sebenarnya, ada apa aja sih di sana?

    Siapa yang tidak pernah mendengar Tembok Besar Cina, bangunan yang disebut-sebut sebagai bangunan terpanjang yang pernah dibuat oleh manusia. Bagaimana cara kesana? Mudah tidak kalau pergi sendiri? Saya akan share sedikit pengalaman saya dan keluarga berkunjung kesana.

    Ada beberapa lokasi Tembok Besar Cina yang dapat wisatawan pilih, yang cukup populer diantaranya Badaling dan Mutianyu. Dari segi lokasi, yang paling dekat dari Beijing dan transportasinya cukup mudah adalah Badaling, walaupun resikonya, sebagian besar wisatawan berkunjung ke bagian ini jadi pasti pengunjung disini sangat ramai.

    Atas beberapa pertimbangan termasuk diantaranya waktu, kami memutuskan untuk pergi ke Badaling. Bis ke Badaling terdapat di terminal Deshengmen, tidak jauh dari stasiun Jiushitan, kami harus keluar stasiun dan jalan kaki menuju terminal bis tersebut. Meskipun letaknya di belakang stasiun subway Jiushitan, dengan berjalan kaki butuh sekitar 10 menit.

    Baca Juga: Kawah putih, Pesona yang Tak Pernah Pudar

    Sesampainya di terminal bis, antrian naik bis sudah cukup panjang. Tapi tidak perlu khawatir, karena bisnya banyak. Untuk menuju Badaling, kita naik bis nomor 877, karena bis ini tidak berhenti dimana-mana, langsung ke Badaling.

    Harga tiketnya 12 yuan (bayar di dalam bis). Perlu diingat, bis terakhir dari sini ke Badaling berangkat jam 12.30. Dan dibutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai ke Badaling.
    Di dalam bis ada seorang guide yang menerangkan bagaimana cara membeli tiket di Tembok Besar Cina sesampainya disana, tapi sayangnya hanya berbicara dengan bahasa Mandarin.

    Sekitar satu jam perjalanan, kami sampai di Badaling. Ketika turun bis, para penumpang langsung menuju ke loket tempat beli tiket. Terus terang kami agak bingung beli tiketnya yang mana. Kami sempat bertanya-tanya sampai akhirnya menemukan seorang tour guide yang bisa berbahasa Inggris, oleh beliau dijelaskan bahkan diberikan saran untuk membeli tiket yang mana.

    Harga tiket masuk Badaling ini 40 yuan, dan karena kami naik sliding car bolak-balik ditambah 100 yuan (kalau sekali jalan mahal harganya 80 yuan). Harga untuk naik cable car juga sama. Tembok Besar Cina di Badaling ini ada bagian utara dan selatan. kami memutuskan untuk menyusuri bagian utara (atas saran guide tadi juga).

    Untuk menyusuri Tembok Besar Cina di bagian utara ada 3 cara, jalan kaki, naik sliding car sampai menara nomor 4, atau naik cable car ke menara nomor 8 yang jadi puncak tertinggi. Kami memutuskan untuk naik sliding car kemudian jalan kaki sampai ke menara nomor 8.
    Dari loket tiket ke tempat naik sliding car juga tidak dekat. Kami harus jalan menanjak tidak kurang dari 1 km.

    Dalam perjalanan, kami melewati sebuah kandang beruang. Ada tidak kurang dari 5 beruang disana. Harus hati-hati juga karena kandangnya tidak dibatasi oleh kerangkeng, hanya pagar yang tidak terlalu tinggi. Dan di depan pagar itu, kami lihat ada beberapa piring kecil berisi buah-buahan. Pastinya orang-orang bakal tergoda untuk memberi makan. Tapi setelah memberi makan, jangan kaget kalau kita akan ditagih uang. Karena ternyata piring isi buah-buahan tadi tidak gratis, tapi harganya 5 yuan.

    Seperti apa sih sliding car itu? Ternyata semacam kereta dengan single seat, kita duduk dengan kaki selonjor ke depan. Kalau dilihat keretanya agak jadul, terus terang agak deg-degan ketika itu. Apalagi, saat pergi, rutenya menanjak. Tapi ternyata aman kok.

    Tidak lama, kami sampai di menara nomor 4. Dan perjalanan dimulai, saudara-saudara :). Untuk sampai ke menara nomor 8, kami perlu beberapa kali berhenti. pastinya, karena jalannya menanjak terus. Tapi salut sih, mama sama papa bisa sampai ke menara nomor 8! Untuk jalan di Tembok Besar Cina ini, sebaiknya memakai alas kaki yang nyaman, sudah paling betul pakai sepatu kets deh.

    Untuk turunnya, mungkin kelihatannya lebih gampang, tapi sebenarnya tidak juga, karena jaraknya tetap jauh. Tapi untuk turun, kami tidak melewati jalan utama tembok besar Cina yang padat itu, tapi melalui rute jalan yang lebih kecil. Lewat sini juga lebih Agak lebih adem karena ada pepohonan.

    Melansir dari Detik, dari menara 4 kami turun menggunakan sliding car lagi. Dan karena kali ini jalannya turun, jauh lebih seru karena jadinya lebih cepat jalan keretanya. Turun dari sliding car, kami mampir dulu di toko souvenir. Harga souvenirnya murah-murah. Karena lapar, kami juga membeli ubi rebus dan semangka. Lumayan lah untuk ganjel perut yang sudah keroncongan. Setelah dirasa cukup beli oleh-olehnya, kami kembali ke tempat pemberhentian bis untuk menuju ke Beijing.

    Tidak sulit kan pergi ke tembok besar cina secara mandiri? Mau coba? Ayo pesan langsung tiket ke Beijing di tiket.com. Banyak pilihan maskapai, waktu dan juga cara pembayaran. Jangan lupa lihat promonya, bisa lebih murah dapat harga tiketnya. Ditunggu di Tembok Besar Cina ya dtravelers!. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Menjelajahi Tembok Raksasa Negeri Tirai Bambu
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar