Kawah Putih, Pesona yang Tak Pernah Pudar

Daftar Isi

     


    Foto:  Kawah Putih

    LancangKuning.Com, BANDUNG - Jika menyebut destinasi wisata di Bandung, pasti banyak yang menjawab Kawah Putih. Memang, tempat yang satu ini tak pernah pudar pesonanya.

    Bandung, pukul 06.00 dengan suhu sekitar 20 derajat Celcius mengantar kami menembus kabut dan udara dingin yang merembes menembus jaket dan menusuk tulang. Minggu pagi dan cuaca Bandung yang pastinya membuat malas bangkit dari balik selimut itu tak mengurungkan niat kami melaju motor menuju kawasan Ciwidey yang berkabut.

    Foto: Destinasi Kawah Putih di Bandung

    Bandung memang telah menjelma sebagai salah satu kota wisata yang bisa dibilang sudah tak setenang dulu. Kini, Bandung sudah dipenuhi oleh beragam tempat wisata mulai dari wisata alam hingga buatan. Meski kini banyak ragam wisata buatan yang membuat Bandung macet, namun Bandung tetap kaya akan wisata alamnya yang memukau. Seperti layaknya wisata Tangkuban Perahu yang masih eksis hingga kini, begitu pun juga dengan wisata Kawah Putih.

    Kawah Putih merupakan wisata alam yang ada di Kawasan Ciwidey, Bandung. Wisata ini sudah terbilang lama, tetapi pesona dan keeksotisannya masih tetap eksis dan memiliki daya tarik tersendiri untuk mengundang banyak wisatawan lokal hingga mancanegara untuk menyambanginya.

    Terbukti hingga kini wisata Kawah Putih masih dipadati oleh pengunjung terlebih saat musim liburan. Jika liburan ke Bandung rasanya kurang lengkap jika tidak mengunjungi tempat wisata yang satu ini.

    Foto: Destinasi wisata kawah putih di Bandung, Jawa Barat

    Tiba di parkiran, satu demi satu rintik hujan menyambut kedatangan kami dan wisatawan lainnya. Namun begitu tak mengurungkan niat kami melanjutkan perjalanan menggunakan ontang-anting seharga Rp 13.000 untuk tarif pp yang akan mengantar kami hingga kawasan atas.

    Kawah Putih merupakan danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha. Berada di bawah puncak tertinggi Gunung Patuha dan memiliki ketinggian kurang lebih 2.400 mdpl. Warna air dari kawah ini adalah putih kehijauan dan membuatnya tampak eksotis. Uniknya, air ini kadang dapat berubah warna tergantung kandungan belerang, suhu dan cuaca. Tanah di tempat ini bercampur dengan belerang dan menghasilkan warna putih.

    Tempat wisata yang mulai dibuka pada tahun 1987 ini memiliki bau belerang yang sangat menyengat, sehingga pengunjung disarankan untuk menggunakan masker dan tidak berlama-lama berada di sekitar kawah. Kamu bisa naik ke atas untuk kemudian turun kembali ke kawah untuk sekadar mengatur sirkulasi pernafasan. Sebaiknya membawa jaket dan baju hangat, sebab suhu di tempat ini berada di kisaran 8-22 derajat celsius. Belum lagi kalau hujan. Dingin.

    Beragam kegiatan bisa dilakukan di sini, mulai dari mendaki, berkuda hingga berfoto. Lokasi ini sering dijadikan tempat pengambilan gambar untuk film hingga foto preweeding. Kebayang kan panorama yang ditawarkan tempat ini seindah apa?

    Buat kamu yang pingin foto dengan hasil yang bagus, di sini banyak jasa foto yang menawarkan foto cetak langsung jadi. Saya bawa kamera sendiri, tapi rasanya kurang puas kalau belum difotoin sama orang lain. Akhirnya saya berdiskusi dengan mas-mas yang menawarkan jasa foto. Saya menawar untuk mendapatkan file digital saja, tidak perlu cetak. Untuk satu file digitalnya sekitar Rp 5.000. Cukup worth it dengan hasilnya kok. Serasa lagi prewed beneran.

    Selesai foto dan bertransaksi dengan juru foto, langit seketika menumpahkan airnya. Pengunjung pun berlarian naik ke parkiran atas atau pun juga mencari tempat berteduh. Halte ontang-anting di parkiran atas pun dipenuhi pengunjung yang ingin turun dan kembali pulang.

    Tempat wisata ini buka setiap hari mulai dari pukul 7.00 hingga 17.00. Untuk masuk ke kawasan wisata ini kamu akan dikenakan biaya sekitar Rp 15.000 per orang. Sedangkan tarif untuk kendaraan juga beragam. Parkir bawah untuk mobil Rp 6.000 dan motor Rp 5.000. Dulu masih diperbolehkan untuk kendaraan pribadi parkir di atas, namun saat terakhir saya mengunjunginya, semua kendaraan harus parkir di bawah kemudian kita lanjut ke atas naik mobil ontang-anting.

    Parkir atas artinya kamu bisa membawa kendaraan hingga di lokasi kawah. Jika parkir di bawah, artinya kamu harus memarkir kendaraan di gerbang pintu masuk dan melanjutkannya dengan naik ontang-anting untuk menuju kawah. Ontang-anting di sini berupa mini bus terbuka yang dilengkapi dengan pengaman yang berkapasitas 12 orang.

    Melansir dari Detik, Wisata Kawah Putih berada di Jalan Raya Soreang Ciwidey km 25 tidak jauh dari wisata Situ Patenggang dan berjarak 50 km arah selatan Kota Bandung. Satu hal yang membuat saya rindu ke Kawah Putih adalah ciloknya. Saat di parkiran bawah mau pulang, saya jajan cilok dan ternyata ciloknya enak. Rasanya bikin kangen. Entah memang benar enak atau karena hawa dingin dan perut lapar jadi ya terasa enak aja. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Kawah Putih, Pesona yang Tak Pernah Pudar
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar