Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang

Daftar Isi

    LancangKuning  -  Setiap negara yang melakukan kegiatan pembangunan ekonomi tentunya dihadapkan pada berbagai permasalahan, baik negara maju maupun berkembang. Tidak ada satu negara pun yang tidak mengalami kendala dalam menjalankan pembangunan ekonominya. Namun, permasalahan pembangunan ekonomi yang dihadapi negara maju dan berkembang tentu saja berbeda. Di negara maju, masalah umum pembangunan ekonomi adalah kurangnya permintaan yang menghambat pertumbuhan output. Sedangkan di negara berkembang, masalah pembangunan ekonomi yang paling sering dihadapi adalah kurangnya elastisitas penawaran yang menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya elastisitas penawaran yang kurang, negara berkembang juga dihadapkan pada permasalahan pembangunan ekonomi lainnya.

    1.Ketergantungan Pada Sektor Pertanian Primer

    Negara berkembang umumnya cenderung bergantung pada sektor pertanian dan pertambangan. Padahal, ada negara yang hanya bergantung pada sektor pertanian. Kondisi ini biasa disebut sebagai ekonomi monokultural.

    2.Rendah Produktivitas

    Rendahnya tingkat produktivitas tersebut terlihat dari pendapatan domestik bruto (PDB) perkapita atau kecilnya PDB per kapita pekerja. Rendahnya pendapatan per kapita disebabkan oleh rendahnya tingkat kehidupan dan terbatasnya kesempatan kerja, terutama bagi mereka yang berpendidikan rendah atau tidak sama sekali. Untuk itulah, di negara berkembang sering terdengar istilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan. Arti dari istilah ini adalah dengan adanya rantai pendapatan yang rendah maka akan berdampak pada tabungan dan investasi yang rendah pula. Jika tabungan dan investasi rendah, maka akan berakibat pada lambatnya akumulasi modal yang berujung pada produktivitas yang rendah. Produktivitas yang rendah juga menghasilkan pendapatan rata-rata yang lebih rendah.

    3.Ketergantungan Yang Besar dan Rentannya Hubungan Internasional

    Pasar di negara berkembang cenderung tidak memberikan informasi yang lengkap. Struktur pasar barang dan jasa secara umum cenderung tidak sempurna. Padahal, monopoli dan oligopoli bisa terjadi di pasar karena faktor-faktor produksi. Selain itu, sebagian besar informasi pasar hanya diterima oleh pengusaha yang memiliki hubungan dekat dengan birokrasi terkait. Kondisi informasi yang tidak sempurna ini jelas hanya merugikan masyarakat.

    4.Pasar dan Informasi Yang Tidak Sempurna

    Pasar di negara berkembang cenderung tidak memberikan informasi yang lengkap. Struktur pasar barang dan jasa secara umum cenderung tidak sempurna. Padahal, monopoli dan oligopoli bisa terjadi di pasar karena faktor-faktor produksi. Selain itu, sebagian besar informasi pasar hanya diterima oleh pengusaha yang memiliki hubungan dekat dengan birokrasi terkait. Kondisi informasi yang tidak sempurna ini jelas hanya merugikan masyarakat.

    5.Tinggi Tingkat Pengangguran

    Tidak dapat dipungkiri bahwa angka pengangguran di negara berkembang memang sangat tinggi. Angka pengangguran ini akan semakin tinggi jika dihitung dengan menggunakan angka pengangguran bawah. Salah satu penyebab tingginya angka pengangguran adalah tingginya tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang melebihi kapasitas perekonomian nasional. Hal ini diperparah dengan rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja. Pertumbuhan lapangan kerja yang rendah terkait erat dengan rendahnya tingkat investasi, terutama di sektor industri dan jasa modern.

    6.Rendahnya Tingkat Kehidupan

    Rendahnya tingkat kehidupan dapat dilihat dari kemampuan penduduk dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti pangan, sandang, dan papan. Sebuah laporan yang dikeluarkan UNDP menyebutkan bahwa lebih dari satu miliar orang di dunia berada di bawah garis kemiskinan, hampir 80 persennya berasal dari negara berkembang. Kemiskinan yang dimaksud UNDP adalah gizi buruk dan kondisi kesehatan yang buruk. Selain itu, tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan banyak orang di negara berkembang yang masih buta huruf.

    7.Tingginya Pertambahan Penduduk

    Tingkat pertumbuhan penduduk di negara berkembang biasanya dua sampai empat kali lebih tinggi daripada di negara maju. Tidak mengherankan jika 75 persen penduduk dunia tinggal di negara berkembang. Dalam buku Economic Development and Community Empowerment (2018) karya Muhammad Hasan dan Muhammad Azis dijelaskan bahwa selain pertumbuhan penduduk yang tinggi, masalah kependudukan lainnya adalah distribusi penduduk yang tidak merata. Di negara berkembang dengan jumlah penduduk yang besar cenderung tidak diimbangi dengan distribusi penduduk yang merata. Penduduk hanya terfokus pada daerah tertentu, sedangkan daerah lain justru kekurangan tenaga. Distribusi penduduk yang tidak merata ini jelas menghambat proses pembangunan ekonomi. Dampak yang ditimbulkan dari masalah ini adalah distribusi pendapatan yang tidak merata atau tidak merata.

    (Fayeb)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar