Daftar Isi
LANCANGKUNING.COM - Oleh Ustadz Felix Siauw
Kita memahami bahwa kita takkan pernah surut dari masalah, sebab namanya hidup pasti akan ada masalah. Akan tetapi Al-Aqsha tetaplah jadi perhatian, sebab ia sudah menghuni sebagian dari hati kita.
Masjidil Aqsha adalah indikasi kekuatan kaum Muslim, saat ia tak stabil atau dikangkangi oleh kekuatan buruk, maka begitulah pula nasib kaum Muslim. Bila ia kesulitan, maka takkan pernah mudah urusan kaum Muslim.
Oleh karena itu, berkumpulnya Muslim untuk membela Baitul Maqdis, bukan hanya urusan solidaritas kemanusiaan semata, tapi urusan ukhuwah Islamiyyah, sebab kita tak pernah anggap bahwa Baitul Maqdis itu berbeda dengan kita.
Ummat Muslim adalah satu, satu perasaan dan satu pemikiran, satu tubuh. Menyakiti Baitul Maqdis berarti menyakiti semua kaum Muslim, maka kewajiban kita adalah membelanya, dengan cara paling maksimal yang mampu kita lakukan saat ini.
Berkumpulnya kaum Muslim, tidak karena apapun selain perintah Allah semata. Untuk menyampaikan pada dunia, kami satu, yakni Muslim. Andaikan kami belum menyatu dalam satu kekuatan, itu tinggal menghitung masa saja, sampai Allah ridha.
Kita takkan berharap pada PBB yang justru melahirkan entitas Israel, juga tak berharap pada Amerika, Inggris dan sekutunya yang sejak awal berkomplot dengan Yahudi. Kita dengan cara dan kekuatan Allah, dengan izin-Nya, kelak akan satukan kekuatan.
Agar semua manusia tahu, bagi kaum Muslim yang beriman, Baitul Maqdis senantiasa ada di hati mereka, dan shalat berjamaah di Masjidil Aqsha, adalah bagian dari cita-cita yang kelak akan segera terwujud.
*Felix Siauw adalah penulis, pengemban dakwah, bersama yang menginginkan kebangkitan Islam. Tulisan ini diambil dari akun instagramnya. Senin (14/5/2018). (LK/yopi)
Komentar