Kronologi Satu Keluarga di Sigi Dibunuh Anggota MIT

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi.

    Lancang Kuning, Sulteng - Satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibunuh oleh orang tak dikenal yang belakangan diketahui Anggota Mujahidin Timur Indonesia (MIT). Peristiwa sadis itu terjadi pada Jumat (27/11/2020) pukul 09.00 WITA. Dari keterangan Sekretaris Desa Lembatongoa, Rifai, korban berjumlah empat orang.

    Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, menjelaskan kronologi peristiwa itu. Pada 09.00 WIB Jumat (27/11), salah satu rumah didatangi sekitar delapan OTK, yang masuk lewat belakang mengambil beras kurang 40 kilogram.

    "Setelah itu melakukan penganiayaan tanpa ada pernyataan apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban," kata Baso di Palu. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (29/11).

    Hal itu disampaikan Baso dalam jumpa pers didampingi Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, dan Wakil Kepala Polda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Hery Santoso.

    "Setelah itu OTK membakar rumah sebanyak kurang lebih enam rumah. Dan saya sendiri sudah cek langsung ke TKP kemarin dan dari enam rumah ini empat yang terbakar habis, dua hanya dapur bagian belakang itu pun bukan rumah inti rumah tambahan beratapkan alang-alang," sambungnya.

    Baso memastikan pelaku kekerasan menyebabkan korban jiwa di Kabupaten Sigi diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

    "Dari keterangan saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kita konfirmasi dengan foto-foto, DPO MIT Poso, ada kemiripan," katanya.

    Pastikan Tak Ada Gereja yang Dibakar

    Dalam kesempatan yang sama, Baso menegaskan tak ada pembakaran rumah ibadah dalam peristiwa itu.

    "Saya ingin meluruskan bahwa di situ tidak ada gereja yang dibakar," tegasnya.

    Menurutnya, yang dibakar oleh pelaku hanya rumah yang dijadikan tempat pelayanan umat.

    "Di lokasi TKP ada 50 rumah transmigrasi setempat dan 50 rumah itu ada sembilan yang dihuni tetap kalau yang lainnya kembali," katanya.

    Dia menambahkan, dari sembilan rumah ini dihuni bukan hanya warga dari satu suku dan agama saja, namun terjalin toleransi yang sangat bagus di lokasi itu.

    Situasi Sudah Kondusif

    Pasca peristiwa itu, situasi di lokasi sudah kondusif. Aparat keamanan sudah melakukan trauma heling kepada warga setempat untuk takut terkait kejadian itu.

    Bahkan, kata dia, saat ini di lokasi telah ditempatkan sejumlah personel aparat keamanan.

    Baso berpesan agar masyarakat tidak terprovokasi, karena tujuan pelaku melakukan aksinya agar terjadi perpecahan kesatuan, khususnya menjelang Pilkada ini.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Kronologi Satu Keluarga di Sigi Dibunuh Anggota MIT
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar