Dukung Industri Kelapa Sawit yang Ramah Lingkungan, UNDP Gelontorkan Dana Rp 83 Miliar untuk Indonesia

Daftar Isi

    LANCANGKUNING.COM - Untuk mendukung industri kelapa sawit yang ramah lingkungan termasuk Indonesia, PBB melalui United Nations Development Programme (UNDP) menggelontorkan dana sebesar US$ 6 juta atau setara dengan Rp 83 miliar.

    "Untuk fase yang sedang berjalan, [pendanaan yang kami salurkan] adalah US$ 6 juta," kata Pascale Bonzom selaku Global Project Manager for Good Growth Partnership UNDP yang fokus di Indonesia, Brazil, Liberia dan Paraguay, Kamis (26/4/2018).

    Dana tersebut disalurkan melalui program Green Commodities yang merupakan pilot project dari Sustainable Palm Oil Initiative atau SPO.

    Ia mengungkapkan hal tersebut saat berbincang dengan para jurnalis di sela-sela acara International Conference on Oil Palm and Environtment (ICOPE) yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali.

    Bonzom mengatakan proyek sosial ini bertujuan untuk membantu para petani kelapa sawit skala kecil untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka, khususnya di bidang pembangunan kapasitas sumber daya manusia dan pelatihan. Berbagai hal yang dilakukan dengan proyek ini meliputi pendampingan dan diskusi di tingkat nasional.

    "Kami juga mencoba untuk mendekatkan mereka ke ISPO [Indonesian Sustainable Palm Oil System] karena [sertifikasi] itu memberikan mereka akses ke program replantasi dan pendanaan," ucap Bonzom.

    Di Indonesia sendiri, program ini telah dimulai sejak pertengahan tahun 2017 dan akan berlangsung sampai pertengahan tahun 2021, dengan menargetkan 2.500 petani kelapa sawit berskala kecil.

    Program Green Commodities sendiri menyasar 11 negara dengan tujuh komoditas. Negara-negara yang menjadi fokus program ini adalah Indonesia, Filipina, Papua Nugini, Costa Rica, Ekuador, Peru, Paraguay, Republik Dominika, Pantai Gading, Liberia dan Ghana.

    Adapun tujuh komoditas yang ditargetkan UNDP untuk dikembangkan secara berkelanjutan melalui program ini meliputi Kelapa Sawit, Sapi, Nanas, Perikanan, Biji Cokelat, Kedelai dan Kopi.

    Sampai sekarang, program Green Commodities sudah dijalankan di Costa Rica dengan fokus pada Nanas, Republik Dominika dengan fokus Biji Cokelat dan Indonesia dengan fokus Kelapa Sawit.

    "Sejauh ini di Indonesia hanya kelapa sawit, tetapi kami juga ingin menggarap biji cokelat, kopi dan perikanan, khususnya penangkapan ikan ilegal, di sini," kata Bonzom.

    "Kami sedang membicarakannya dengan pihak kementerian. Jika mereka tertarik, program itu akan berjalan setidaknya di tahun 2021. Butuh waktu, jadi program itu tidak akan terselenggara sebelum tahun 2021." (LK/Cnnindonesia.com)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Dukung Industri Kelapa Sawit yang Ramah Lingkungan, UNDP Gelontorkan Dana Rp 83 Miliar untuk Indonesia
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar