Villa Isola, Cikal Bakal Gedung Rektorat UPI, Simpan Icon Objek Wisata Sejarah

Daftar Isi

    Lancangkuning.com - Siapa sangka di balik megahnya gedung rektorat Kampus UPI (atau dikenal IKIP) ini memiliki sejarah dan villa yang tak kalah jauh menarik dan menyimpan cerita dunia. Sebelum nya pada bangunan rektorat tersebut berdiri villa Isola. Sebuah villa milik orang terkaya di masa dunia mengalami krisis global di awal tahun 30 an, pemuda yang memiliki villa isola tersebut ialah Domininique Willem Berrery.

    Saat masa muda ia pernah bekerja di surat kabar java bode dan akhirnya ia pun mendirikan usaha jasa telegraf pertama di Indonesia pada tahun 1907. Karirnya makin naik saat ia mendirikan agen pers Aneta (Algemeen Nieuws en Telegraaf Agentschap) di Batavia. Di saat menjadi kaya raya inilah Berretty membangun Villa Isola pada Oktober 1932 sampai Maret 1933 dengan biaya 500.000 gulden senilai 250 milyar rupiah masa itu. 

    Dengan kondisi alam yang sangat sejuk dan udaranya yang sangat bersahabat itulah Berretty membangun villanya, karena ia ingin mencari tempat yang jauh dari keramaian, untuk menghindar dari kehidupan yang penuh intrik, dikarenakan sebagai pemilik kantor berita ia memiliki kedekatan dengan pemerintah Belanda dan juga Jepang. Kedekatannya dengan Jepang membuat Belanda pun tidak suka. Sehingga hal ini membuat ia ingin menenangkan diri dengan seorang diri dari segala macam persoalan yang ada. 

    Gedung villa ini dibangun dengan gaya arsitektur art deco sangat terlihat megah dan menawan. Bangunan ini tepat berdiri di jalan Setiabudi No. 244 Bandung. Dalam bangunan villa terdapat tulisan "M' Isollo E Vivo" dengan arti menyendiri untuk bertahan hidup. Hubungan yang sulit dengan Belanda dan Jepang inilah yang membuat Berretty membangun villa ini. 

    Villa buatan Prof Walf Scheomaler  ini pada 16 Februari 1946 ditembaki dan dibom pasukan devisi india Inggris dan BelandaBelanda karena konon katanya demi menyelamatkan tawanan Belanda dan Inggris. Pada 1951 Villa Isola kembali dibangun oleh Pemerintah RI dengan berubah nama menjadi Bumi Siliwangi. Pemilinya pada 20 Desember 1933 tewas pada penerbangan reguler dari Amsterdam menuju Batavia. Menurut versi Belanda mesin pesawat lumpuh akibat diterjang kilat yang menewaskan semua awak dan penumpangnya. 

    Kemudian gedung ino dibeli oleh Savoy Homann sebagai hotel dan pada masa kemerdekaan, bangunan ini pun menjadi markas tentara Jepang dan pernah menjadi markas tentara pejuang  kemerdekaan. Pada 20 Oktober 1954 gedung ini diserahkan oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjodjo kepada Menteri Pendidikan Muhammad Yamin sebagai gedung utama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru. Yang akhirnya kini menjadi Gedung Rektorat UPi. (hyAzn)

     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Villa Isola, Cikal Bakal Gedung Rektorat UPI, Simpan Icon Objek Wisata Sejarah
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar