Daftar Isi
Foto: 6 pesawat saat menyerang KRI Semarang. (Viva)
Lancang Kuning, SEMARANG– Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Semarang 594 mendapatkan serangan udara dari enam pesawat tempur di perairan Jawa.
Enam pesawat tempur itu menembaki KRI Semarang dengan cara membabi buta dari berbagai penjuru.
Mulai dari sisi lambung kiri, sisi lambung kanan, hingga buritan kapal menjadi target serangan pesawat tempur musuh yang hendak membombardir salah satu kapal yang mengangkut ribuan prajurit TNI AL dan sejumlah kendaraan amfibi Pasukan Khusus Angkatan Laut.
Dengan kesigapan prajurit TNI AL, enam pesawat tempur musuh itu berhasil ditembak jatuh oleh senjata mesin munisi 76 mm KRI Semarang setelah terlibat pertempuran sengit yang cukup panjang.
Suara ledakan pun terdengar jelas di tengah hamparan laut lepas. Kepulan asap hitam melambung tinggi di sekitar perairan laut Jawa.
Namun, serangan itu bukanlah serangan nyata, melainkan bagian dari rangkaian latihan militer gabungan Geladi Tugas Tempur (Gelagaspur) Tingkat III (L-3) yang diselenggarakan oleh sejumlah unsur kesatuan TNI AL mulai Koarmada I, Kolinlamil, Kormar, dan Puspenerbal.
"Latihan di design dalam scenario latihan layaknya pada operasi sesungguhnya, sehingga memungkinkan masing-masing Kotama memainkan peran sesuai tugas dan fungsinya dalam satu rangkaian tugas tempur," kata Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono di atas KRI Semarang 594, Rabu 23 Juli 2020 dilansir dari Viva.co.id
Untuk diketahui, enam pesawat tempur yang dikerahkan untuk simulasi menyerang KRI Semarang 594 adalah pesawat G-36 Bonaza dari kesatuan Skuadron udara 200 wing udara 2 Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal).
Kegiatan latihan gabungan Gelagaspur Tingkat III (L-3) tahun ini rencananya akan berlangsung selama lima hari kedepan. Latihan militer kali ini melibatkan 2000 personil TNI AL dari berbagai unsur satuan Angkatan Laut.
Latihan militer gabungan Tingkat III ini nantinya akan menggunakan area operasi untuk manuver di sekitar perairan Laut Jawa, Selat Karimata, dan Perairan Pulau Singkep, Kepulauan Riau, dan pendaratan Amfibi di daerah latihan TNI AL Pantai Todak, Dabo Singkep.
"Latihan yang digelar ditengah wabah COVID-19 ini dalam rangka mendukung tugas TNI AL untuk memelihara kemampuan dan profesionalisme prajurit dalam melaksanakan Operasi Laut Gabungan dan Operasi Amfibi, serta mewujudkan kesiapan unsur-unsur Koarmada I dalam melaksanakan Operasi Laut Gabungan dan Operasi Amfibi guna mendukung Operasi Gabungan TNI," kata Panglima Koarmada I. (LK)
Komentar