Daftar Isi
Berdirinya komunitas pencinta puisi yang dinamakan Bahtera Kata ini, belum lama memang. Sejak Bulan Juli 2015 tepatnya, bermula dari perjumpaan Hanif Muslim dan Mahmud Wafi di salah satu kedai kopi di dekat kampus Universitas Islam Negeri(UIN) Sultan Syarif Kasim(Suska) Riau, malam itu tidak disengaja Hanif dan Wafi yang seringkali berjumpa di event-event puisi, mengatakan bahwa dirinya dan Wafi jarang dapat berjumpa walau berada di kampus yang sama, kecuali kalau ikut berpartisipasi dalam evet puisi.
Hal ini dikatakan oleh Pembina Bahtera Kata Hanif Muslim kepada kru lancangkuning.com .Sabtu(19/3), di Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. Ia mengatakan bahwa awal dari terbentuknya komunitas ini karena ingin bersilaturahmi “Ingin mempererat hubungan silaturahmi dengan sesama penyuka puisi,” katanya.
Dari keinginan itu, timbul lah gagasan untuk membuat sebuah komunitas. Komunitas pencinta puisi, dan dinamai Bahtera Kata. Hanif sebagai Pembina, sedangkan Wafi sebagai ketua, bukan lah sebuah komunitas jika hanya berdua. Maka dari itu mereka inisiatif untuk menghubungi teman-teman mereka yang menggeluti bidang yang sama untuk bergabung dalam komunitas ini. Maka di situlah asal mula terbentuk Komunitas Bahtera Kata.
Walau terhitung baru, tapi komunitas pencinta puisi ini diperhitungkan, karena selalu berbartisipasi dalam event-event lomba puisi, dan memenangkan lomba puisi baik dalam tingkat daerah bahkan nasional, prestasi yang di torehkan oleh komunitas ini dapat diacungkan jempol.
Sudah ada kurang lebih 45 orang yang tergabung dalam keanggotaan komunitas ini. Namun, Hanif mengatakan hanya ada 15 orang yang aktif. Ia mengatakan di sini satu dan lainnya saling belajar “kita di sini sama-sama belajar, mulai dari menulis puisi dan membacakan puisi dengan cara yang komunikatif,”ucapnya.
Selain itu ia pun mengatakan bahwa ia ingin memasyarakatkan puisi, dengan cara menyampaikan puisi secara sederhana, dengan menggunakan majas dan diksi yang tidak terlalu tinggi, hal ini agar sekali dibacakan orang dapat memahami makna dari puisi yang dibacakan.
Kegiatan yang dilakukan pun banyak kata, mulai dari selalu menjadi partisipan terbanyak, dan dalam waktu dekat ini ingin membuat buku ontologi puisi dan video dokumenter puisi "biar dalam hal publikasi puisi cakupannya lebih luas lagi,"katanya
Yang membedakan komunitas puisi ini dengan yang lain adalah adanya halaqah “kami biasa mengadakan kajian rutin dengan pemateri Dosen UIN Suska Riau, pak Iskandar Arnel, untuk mempelajari ilmu tasawuf dan juga filsafat,”tandasnya.
Bila ada yang berminat untuk gabung mengasah kemampuan puisi atau ingin belajar menulis dan membaca puisi, ia dengan senang hati menerima teman-teman dari mana pun, syarat yang diberikan hanya satu yaitu “Tekad”. Jika ingin bergabung tinggal datang ke Milkshake dan Coffee Corner yang berada di jl. Asta Karya, di sebelah kampus UIN Suska, Panam. (Dya)
Komentar