Kode Etik Penyiaran

LancangKuning.com - Penyiaran mencakup perdagangan presenter, kru kamera, penulis naskah, perekam suara, produser program, editor dan komunikator yang bekerja di radio, televisi, dan produksi video informasi independen.

Untuk dapat memenuhi kewajiban di atas secara etis, penyiar melakukan hal berikut:

1. Pembuatan Program

Jelaskan sifat dan tujuan program kepada semua pihak yang terlibat: produser, kontributor luar, dan audiens; Jangan pernah menyesatkan atau salah menggambarkan kontributor luar selama atau setelah membuat program. Mereka harus diberi tahu tentang apa programnya, lamanya, apakah hidup atau direkam, sifat dan ruang lingkup pertanyaan, pewawancara / moderator, apakah ada bayaran, dan bagaimana pengeluaran mereka harus dipenuhi.

2. Keseimbangan

Jelaskan kepada hadirin mengapa kontribusi tertentu tidak ada, terutama jika pihak lain telah menolak untuk mengambil bagian atau memberikan informasi. Katakan sedemikian rupa sehingga adil bagi yang tidak hadir.

Berikan kesempatan untuk menanggapi mereka yang dituduh tidak kompeten atau tidak efisien yang merusak individu atau organisasi.

Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

Hadapi calon yang diwawancarai tanpa pemberitahuan (door stepping) hanya jika orang yang diwawancarai telah gagal atau diketahui memiliki karakter menolak untuk menanggapi permintaan yang diulangi dengan alasan yang tidak masuk akal dan masalahnya adalah kepentingan umum yang tinggi.

Membalas keluhan oleh pendengar / pemirsa, lebih disukai mengudara juga, dengan melembagakan program untuk tujuan itu atau dalam format yang dikeluhkan. Tangani semua keluhan dengan serius.

3. Meningkatkan Akurasi

Jangan pernah mengandalkan satu sumber ketika berhadapan dengan sumber sekunder. Periksa dan periksa lagi. Selalu mengakui kesalahan dan memperbaikinya dengan segera dan jelas.

Bahasanya harus adil dan akurat, menghindari ekspresi yang berlebihan. Bahasa harus bebas nilai dan objektif; Dalam melaporkan statistik, perhatian harus diberikan untuk menempatkan mereka ke dalam konteks yang valid, dan harus selalu dikaitkan.

Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Yos Sudarso

Kecelakaan, bencana, dan gangguan lainnya menuntut keseimbangan, ketepatan, dan kepekaan untuk menghindari penyebab kecemasan dan kesulitan yang tidak perlu. Penekanan harus pada informasi faktual mengenai nama, waktu, tempat, rute atau identifikasi yang diketahui untuk mempersempit area dan orang-orang yang bersangkutan;

Liputan langsung dari acara-acara ini membutuhkan perawatan untuk menghindari alarm. Horor tidak boleh dieksploitasi, meskipun perlu dilaporkan. Pekerjaan kamera harus bijaksana, menghindari close-up adegan pengusir yang tidak perlu.

4. Keadilan

Layanan Nasional dan Regional harus melayani orang-orang dari segala usia, kepercayaan, warna kulit, ras, kemampuan seksualitas dan gender Program harus memastikan bahwa semua kegiatan dan tren yang signifikan ditampilkan, dilaporkan, digambarkan dan diwakili dan bahwa semua pandangan diberi bobot yang sesuai.

Reporter dapat mengungkapkan penilaian profesional tetapi bukan opini pribadi. Penilaian semacam itu paling baik ditawarkan oleh koresponden atau komentator yang berwenang dan berpengalaman, didukung oleh bukti yang disajikan.

Dalam berurusan dengan yang kuat, hubungan harus selalu profesional dan tidak pernah bermusuhan dan bermusuhan. Pemeriksaan silang harus tegas dan sopan, dengan nada yang seragam dalam interogasi sepanjang.

Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

Selama keadaan darurat atau perang, ketaatan harus diberikan pada masalah keamanan nasional. Hal-hal yang melibatkan risiko dan kematian memerlukan kepekaan terhadap suasana hati dan perasaan nasional.

5. Interview

Apakah digunakan sebagai suara yang menggigit berita atau mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan opini atau menceritakan sebuah cerita, wawancara harus memiliki tujuan jurnalistik yang jelas dan spesifik yang dapat dicapai dalam waktu yang ditentukan.

Ketika wawancara pengujian menjadi bermuatan emosional, emosi harus datang dari orang yang diwawancarai, bukan pewawancara.

Pewawancara harus tampak berpikiran keras, tajam, skeptis dan terinformasi tetapi tidak memihak, berkomitmen, atau secara emosional terikat pada satu sisi argumen.

6. Privasi

Hormati privasi individu dan akui bahwa intrusi harus dibenarkan dengan melayani kepentingan publik yang lebih tinggi.

7. Kejahatan

Ketika penjahat diwawancarai, mereka seharusnya tidak diizinkan untuk mengagungkan kesalahan mereka atau memberikan rincian kejahatan yang dapat disalin. Seharusnya mereka juga tidak dibayar untuk wawancara.

Semua kegiatan ilegal, sebagai suatu peraturan, tidak boleh ditanggung, kecuali jika itu untuk kepentingan publik yang tinggi.(Fauzan)