Daftar Isi
LancangKuning.com - Kata normalisasi tentu sudah sering didengar, bukan? Dalam database kita pasti sering dengar kata tersebut. Penggunaan database komputer ada di mana-mana. Contohnya database yang digunakan oleh bank untuk melacak akun pelanggan hingga yang digunakan berbasis web untuk menyimpan data atau konten.
Basis data akan bekerja dengan baik jika dengan baik juga dirancang. Pada sebuah database proses merancang basis data sangat penting untuk keberhasilan implementasi sistem manajemen basis data yang memenuhi persyaratan data sistem perusahaan. Normalisasi adalah membuat tabel dengan cara mengurangi redundansi dan ketergantungan data pada basis data.
Teknik ini akan membagi tabel dari yang besar ke tabel yang kecil dan mengaitkannya menggunakan hubungan. Menghilangkan redundansi dengan membentuk tabel dan membangun relasi pada tabel-tabel itu sesuai dengan aturan yang dirancang baik untuk melindungi data dan membuat database lebih fleksibel. Normalisasi akan membantu menghasilkan database yang hemat biaya dan memiliki model keamanan yang lebih baik.
Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru
Normalisasi sangat penting dilakukan pada sebuah database. Ada 3 alasan kenapa normalisasi sangat perlu untuk dilakukan. Pertama, untuk meminimalkan redundansi (data duplikat) dan untuk memastikan hanya data yang terkait yang disimpan.
Kedua, untuk mencegah masalah saat modifikasi basis data seperti penyisipan, penghapusan dan pembaharuan. Ketiga, untuk menyederhanakan pertanyaan. Seperti yang telah diketahui, database mampu menampung sejumlah besar data.
Banyaknya data memungkinkan terjadinya redundansi (data duplikat). Proses normalisasi akan mengurangi ukurannya dan mencegah duplikasi data. Ini akan memastikan bahwa setiap data disimpan hanya sekali. Database yang diakses juga akan lebih logis dalam database.
Normalisasi database merupakan tugas yang kompleks dan sulit. Contohnya basis data pada sebuah bank, perlu dilakukan analisis dan desain yang cermat sebelum di normalisasi. Tujuan penggunaan database juga mempengaruhi bagaimana database itu di normalisasi. Database yang di normalisasi dengan buruk dapat memiliki kinerja buruk, dan menyimpanan data tidak akan efisien.
Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Yos Sudarso
Namun database yang sangat normal dengan banyak tabel dan bergabung di antara tabel akan lebih lambat daripada database tanpa atribut itu. Banyak orang yang menggunakan database normalisasi saat bersamaan juga memperlambat kecepatan basis data. Nah dengan demikian dalam beberapa kasus, de-normalisasi database mungkin diperlukan untuk meningkatkan kecepatan basis data
Ada banyak manfaat normalisasi basis data, seperti :
- Meminimalkan redundansi data
- Meminimalkan nilai nol
- Menghasilkan basis data yang lebih ringkas
- Meminimalkan atau menghindari masalah saat memodifikasi data
- Menyederhanakan Query
- Struktur basis data akan menjadi lebih rapi dan mudah dipahami
Namun normalisasi juga memiliki kelemahan seperti:
- Tingginya pemeliharaan. Semakin tinggi tingkat normalisasi, semakin besar jumlah tabel dalam database
- Banyaknya tabel yang tergabung. Dengan menyebarnya data ke lebih banyak tabel, artinya kita perlu memperluas tabel
- Terkadang model data akan merepotkan penyelidikan.
Baca Juga : Tempat Wisata di Riau
Macam – macam normalisasi
- First normal form (1NF)
1NF akan menghilangkan data berulang dengan menempatkan masing-masing kedalam tabel terpisah dan menghubungkan tabel-tabel itu dengan menghubungkan satu ke banyak tabel. Kita harus membuat tabel terpisah untuk setiap atribut. Tabel dikatakan 1NF jika setiap atribut data memiliki nilai tunggal dalam satu baris - Second normal form (2NF)
Entitas berada dalam jenis ini ketika telah melakukan bentuk normal 1NF. Dalam 2NF tabel ini harus dipecah berdasarkan primary key. - Third normal form (3NF)
Pada 3NF, jika terdapat suatu atribut yang tidak bergantung pada primary key tetapi bergantung pada field yang lain maka atribut-atribut tersebut perlu dipisah ke tabel baru - Boyce-Codd Norma Form (BCNF)
Ketika database berada dalam bentuk normal ke-3 (3NF), masih akan ada anomali yang dihasilkan jika memiliki lebih dari satu kunci kandidat - Fourth Normal Form (4NF)
Bentuk ini muncul ketika ketergantungan multi-nilai terjadi dalam hubungan tabel. - Fifth Normal Form (5 NF)
Menghilangkan ketergantungan join yang bukan kunci kandidat - Sixth Normal Form (6NF)
Dalam normalisasi ini mensyaratkan bahwa relasi yang dihubungkan tidak memiliki dependensi join non-trivial.(Eka)
Komentar