Indonesia Berusaha Agar Dapat Memiliki Bandar Antariksa Sendiri Untuk Pertama Kalinya

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Indonesia sedang berusaha untuk memiliki Bandar Antariksa sendiri untuk pertama kalinya, dan lokasi yang dipilih sebagai pangkalan pusat berdirinya adalah di pulau Biak, di desa Soukobye, Kabupaten Biak Numfor, Papua.

    “LAPAN” merupakan singkatan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional,  mengkonfirmasi rencana untuk memiliki Bandar antariksa sendiri yang merupakan rencana induk keantariksaan, hal ini dikonfirmasi dalam rapat Koordinasi Nasional LAPAN beberapa hari yang lalu.

    Menurut titik koordinat tempat tersebut, Pulau Biak berada pada koordinat 0º55'-1º27' di Lintang Selatan (LS) dan pada koordinat 134º47'-136º48' di Bujur Timur (BT). Karena Posisi itulah yang  membuatnya menjadi ideal untuk dijadikan tempat untuk peluncuran Roket Peluncur Satelit ke Geostationary Earth Orbit (GEO).

    Baca juga : Totalitas Gfriend dan Kearifan Lokal Ala Buddy Indonesia

    Dampak positif dari lokasi ini adalah penghematan penggunaan bahan bakar roket ketika saat diluncurkan. Thomas Djamaluddin selaku kepala dari “LAPAN” Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional mengharapkan pembangunan Bandar Antariksa ini dapat selesai pada tahun 2024 dan dapat digunakan guna untuk uji coba peluncuran roket sekala kecil.

     

    Dalam Rakornas itu, LAPAN berharap ada masukan untuk mewujudkan mimpi besar pembangunan bandar antariksa ini. Masukan ini berguna sebagai input bagi harapan Indonesia memiliki satelit sendiri. Bukan hanya itu, melainkan juga keinginan Indonesia mampu meluncurkan wahana roket sendiri dapat terwujud setidaknya pada 2040 atau menjelang 100 tahun peringatan kemerdekaan Indonesia.

    Terlepas dari rencana itu, pada Februari 2018, Direktur Laboratory for Atmospheric and Space Physics di University of Colorado (Amerika Serikat), Daniel Baker, mengklaim ada tanda-tanda pembalikan kutub-kutub magnet Bumi.

    Kendala yang dihadapi LAPAN sekarang adalah keterbatasan biaya untuk membuat Bandar antariksa tersebut.

    Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru


    Hal tersebut menurutnya senada dengan UU Keantariksaan No. 21/2013 di mana salah satu amanat yang diberikan kepada LAPAN adalah peluncuran wahana antariksa, membangun dan mengoperasikan Bandar Antariksa.

     

    “Karena keterbatasan anggaran, LAPAN berencana membuat Bandar Antariksa skala kecil untuk uji terbang roket dan peluncuran roket kecil. Ditargetkan tahap awal selesai sebelum 2024 untuk memfasilitasi uji terbang roket bertingkat yang akan dikembangkan,” terang Thomas.

    Nantinya, Bandar Antariksa besar juga diupayakan dibangun dan dioperasionalkan dengan kemitraan internasional.

    Terkait dengan pemilihan lokasi, Thomas menyampaikan, sempat terdapat kajian untuk mencari alternatif tempat yakni: Biak, Morotai dan Enggano.

    Baca juga : Tempat Wisata di Riau

     “Akhirnya pada rapat koordinasi 2018 antar Kementerian/Lembaga, LAPAN menetapkan Biak sebagai lokasi Bandar Antariksa,” ujarnya lagi.

    Alasannya, sejak tahun 1980-an LAPAN sudah menyiapkan lahan seluas 100 hektare di Biak Utara, Papua.

    Lokasi tersebut ideal karena Biak paling dekat ekuator dan pantai timurnya langsung menghadap Samudera Pasifik.

    Adapun tempat peluncuran roket yang ada di Garut saat ini, disebut Thomas sebagai lokasi untuk tempat uji statistik dan uji terbang roket kecil (Tio).


     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Indonesia Berusaha Agar Dapat Memiliki Bandar Antariksa Sendiri Untuk Pertama Kalinya
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar