Cara Kerja Fingerprint Pada Hp

LancangKuning.com - Seiring dengan berjalan nya waktu, teknologi semakin lama sudah sangat semakin canggih, terutama dengan hadirnya sebuah teknologi FingerPrint, yang telah hadir di berbagai di berbagai smartphone android.

Fingerprint merupakan alat elektronik yang menerapkan sensor scanning untuk memverifikasi identitas hanya dengan menggunakan sidik jari seseorang. Sensor yang terdapat pada Fingerprint ini sendiri telah di gunakan pada banyak alat elektronik seperti smartphone, absensi, pintu masuk, dan juga berbagai macam peralatan elektronik yang membutuhkan sebuah keamanan yang tinggi, dan hanya bisa di akses oleh orang-orang tertentu saja.

Dan dibandingkan dengan dengan Password, PIN, atau pattern, sistem FingerPrint sangat lah lebih praktis sebagai sebuah kode akses untuk mengaktifkan smartphone. Sistem ini sangat sulit untuk di bobol, karena tidak ada manusia yang memilki bentuk dari sidik jari yang sama.

Jenis dan Cara Kerja Pada Sistem Fingerprint

1. Optical fingerprint scanners

Merupakan sebuah metode fingerprint tertua yang memanfaat kan cahaya saat merekam pola sidik jari. jari hanya di letakkan diatas sebuah scanner, yang dimana biasanya scanner tersebut terbuat dari kaca. selanjutnya pada bagian bawah kaca pemindai, nantinya akan timbul cahaya yang berguna untuk menerangi permukaan ujung jari. Teknik yang di gunakan pada optical fingerprint scanners  ini menggunakan sebuah sebuah sistem algoritma yang berguna untuk mendeteksi sebuah bentuk pola unik pada permukaan sidik jari. dan kemudian menganalisis dengan menggunakan area gelap yang menandakan bahwa cahaya yang lebih reflektif (bukit) sedangkan area  yang terang menandakan bahwa cahaya yang kurang reflektif (lembah). Tapi sayang nya, sistem Optical fingerprint scanners ini juga memiliki kekurangan. Salah satu nya adalah fingerprint  ini hanya bisa menangkap sebuah gambar 2D dan juga kurang aman dalam penggunaannya. Dan fingerprint ini sangat bergantung oleh kondisi kulit  pada telapak jari. Yang artinya jika telapak jari kamu kotor ataupun terluka maka pemindai akan gagal dalam mengenali sidik jari kamu.

2. Capacitive Scanners

Fingerprint jenis ini merupakan jenis fingerprint yang paling sangat sering ditemukan pada teknologi sidik jari yang di gunakan di smartphone yang merupakan Pemindai Kapasitif, dengan menggunakan sensor ultrasonic atau pun dengan menggunakan kapasitans (capacitive). Sesuai dengan namanya, sensor kapasitans ini telah menggunakan sebuah alat elektronik samcan kapasitor yang berguna untuk memindai sidik jari.

3. Ultrasonic Scanners

Sistem sensor ultrasonic ini memanfaatkan sebuah gelombang saat melakukan pemindai sidik jari, hasil dari pemindaian sidik jari dengan sensor tersebut telah berkualitas tiga dimensi (3D) Sehingga resiko pemalsuan sangatlah rendah. Qualcomm mengembangkan teknologi ini yang bernama Ultrasonic Fingerprint scanner. Scanner ini juga di sebut sebagai jenis scanner sidik jari generasi ketiga yang mempunyai cara kerja yang cukup berbeda dari model kapasitif. Ultrasonic Fingerprint Scanner ini bisa bekerja meskipun telapak jari dari penggunanya penuh dengan debu, berkeringat, dan bahkan kotor. Sidik jari Ultrasonic ini juga bisa berfungsi dengan melalui permukaan panel lainnya, seperti bahan logam maupun kaca. Hal ini bisa sangt memungkin bagi banyak vendor di masa depan yang ingin menanamkan panel sidik jari tersembunyi  pada bagian bawah layar agar tidak mengurangi sisi dari estetis dari perangkat.

Cara Kerja Fingerprint

Sederhananya cara kerja dari Fingerprint adalah dengan adalah dengan merekam data dari sidik jari untuk pertama kalinya digunakan sebagai acuan nya. Dan data dari pemindaian sidik jari tersebut akan di simpan di dalam database.

Ketika ada seseorang yang ingin mengakses sebuah data yang telah di pasang oleh sensor Fingerprint, maka otomatis akan melakukan scanning ulang, dan kemudian data dari sidik jari dari hasil ulang tersebut akan dicocokan dengan sebuah data dari sidik jari yang sudah pernah di simpan dalam database apakah sidik jari tersebut sama dengan database, Jika data dari sidik jari tersebut sama, maka otomatis akses akan di buka. Sedangkan jika data dari sidik jari tersebut berbeda dengan data yang ada pada database, maka otomatis akses akan tetap terkunci. (Doni)