KAMMI Adalah Organisasi Yang MEMERANGI Radikalisme, Bukan Organisasi Penyebar Radikalisme

Daftar Isi

    LANCANG KUNING - Baru-baru ini pernyataan mengejutkan datang dari dua peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Anas Saidi dan Endang Turmudi yang menyatakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) adalah organisasi yang menyebarkan dan mengajarkan paham radikalisme.

    KAMMI adalah Organisasi Mahasiswa Muslim yang berdiri pada Era Reformasi, tepatnya pada tahun 1998. Anggota atau pengurusnya tersebar di berbagai penjuru Indonesia, bahkan di luar Negeri seperti Jepang. Muslim Negarawan adalah cita-cita kepemimpinan organisasi KAMMI dengan semangat nasionalisme yang berlandaskan Pancasila. Hingga saat ini KAMMI secara aktif menyuarakan pendapat dan melakukan berbagai kegiatan demi kemajuan Islam dan Bumi Pertiwi.

    Bahkan Pasca Mukernas KAMMI di Jawa Barat Febuari lalu, banyak tokoh nasional yang berpendapat bahwa kader KAMMI adalah pemimpin masa  depan Indonesia. Mukernas yang bertajuk “Jayakan Indonesia 2045” itu dibuka oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

    Tentu saja, pernyataan yang bertolak belakang dan tidak mendasar dari dua peneliti LIPI menimbulkan kontra dari berbagai pihak, khususnya pengurus KAMMI itu sendiri. Bagaimana mungkin KAMMI yang memiliki identitas sebagai muslim negarawan yang memerangi semua tindakan radikalisme, yang tumbuh dan berkembang demi Kejayaan Indonesia, justru dicap sebagai penyebar paham radikalisme.

    Mengenai hal ini Ketua KAMMI Pusat, Kartika Nur Rakhman angkat bicara dengan menjelaskan bahwa KAMMI menyatakan diri sebagai salah satu elemen bangsa yang memperjuangkan ummat Islam di Indonesia dan menolak segala bentuk tindakan kekerasan yang mengatasnamakan Islam.

    Senada dengan Ketua KAMMI Pusat, Ketua KAMMI Daerah Sulselbar, Syahrul Mubarak juga menjelaskan “Prinsip KAMMI adalah prinsip perbaikan, bukan gerakan teroris serta tak ada paham fundamental atau paham radikal”

    Sementara itu dilansir dari seputarsulawesi.com, aktivis senior KAMMI Sulselbar Andi Aswadi menegaskan "Organisasi KAMMI justru melawan radikalisme , tidak ada satupun materi pengkaderan di KAMMI yang mengarah pada radikalisme”

    Kartika Nur Rakhman menyatakan akan menemui pihak LIPI guna menanyakan metode penelitian yang digunakan, sehingga menyatakan KAMMI sebagai organisasi radikal. Ia menambahkan bahwa KAMMI pusat sudah menyurati lembaga LIPI untuk melakukan audience terkait pernyataan yang dilontarkan oleh 2 peneliti LIPI tersebut. Ia juga menghimbau kepada semua pengurus dan kolega KAMMI agar tidak terprovokasi dengan pemberitaan ini.

    Jika melihat ke belakang, mengenai bagaimana sepak terjang KAMMI dalam membantu pembasmian radikalisme di kampus, pernyataan Anas Saidi dan Endang Turmudi memang terasa sangat ganjil. Sebut saja upaya menangkal radikalisme dan ekstrimisme yang dijadikan salah satu pembahasan pada Mukernas KAMMI. Belum lagi berbagai diskusi dan sosialisasi yang dilakukan KAMMI bersama pemerintah dalam memerangi gerakan radikal, seperti TNI dan Kementrian Agama.

    "Peran Kemenag lebih pada proses pencegahan. Dan KAMMI harus turut mendukung langkah preventif ini. Generasi muda kerap dijadikan sasaran empuk bagi paham sesat maupun radikal. Oleh karena itu perlu dukungan semua pihak untuk mengatasinya " kata Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI.

    “Don’t judge anyone before you get to know them”, rasanya quote ini yang cocok untuk isu ini. Kenali dulu dengan baik, setelah itu kamu bebas menyampaikan pendapat selagi yang disampaikan adalah kebenaran, bukan kebohongan.

    Semoga KAMMI dapat terus memberikan kontribusi terbaiknya dalam memerangi praktek radikalisme, tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia. Dan semoga KAMMI dan gerakan mahasiswa lainnya dapat berperan dalam Menjayakan Indonesia, kini dan nanti.

    (Ylz)

    Sumber : Dari Berbagai Sumber

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel KAMMI Adalah Organisasi Yang MEMERANGI Radikalisme, Bukan Organisasi Penyebar Radikalisme
    Sangat Suka

    66%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    33%

    Komentar