Menko Luhut Tawarkan 28 Proyek kepada China

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi

    LancangKuning.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitanmengatakan, pemerintah menawarkan 28 proyek kepada China.

    Total proyek tersebut senilai USD 91,1 miliar atau setara dengan Rp 1295,67 triliun  (asumsi kurs Rp 14.222 per dolar Amerika Serikat).

    Luhut mengungkapkan, 28 proyek tersebut secara resmi akan ditawarkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kedua The Belt and Road Initiative atau Jalur Sutra pada April mendatang di Beijing, China.

    Namun, dia mengatakan 28 proyek tersebut dapat terealisasi jika kedua belah pihak setuju dengan syarat-syarat yang diajukan.

    "Mana-mana (proyek) yang kami sepakat akan kami sign (tanda tangan). Kalau kamu (China) tidak sepakat dengan maunya kami, ya tidak kami sign," kata Luhut di Hotel Shangri-La, Jakarta Selasa (19/3/2019).

    Luhut mengungkapkan, ada tiga proyek yang dinilai paling prospektif dan menjanjikan untuk masuk dalam program The Belt and Road Initiative atau jalur sutra.

    Baca Juga: Mentri Ingin Pertamax Disubsidi pada 2020

    Namun, dia enggan mengungkapkan proyek yang dimaksud. Adapun skema yang ditawarkan adalah B2B atau bussiness to bussiness.

    Sementara itu, saat ini pemerintah juga tengah melakukan studi kelayakan proyek atau feasibility study (fs) dengan investor China pada tujuh proyek senilai USD 8,7 juta. Dari tujuh proyek tersebut beberapa di antaranya merupakan proyek yang akan ditawarkan dalam The Belt Road and Initiative.

    Empat Wilayah Strategis

    Dalam kesempatan serupa, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengatakan ada empat wilayah strategis yang akan diprioritaskan dalam program The Belt and Road Initiative berdasarkan pertimbangan geografis.

    Keempat wilayah tersebut adalah Kalimantan Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Bali.

    "Dalam diskusi saya dengan perusahaan penerbangan Korea Selatan, Jin Air mereka tengah berencana untuk meluncurkan penerbangan langsung dari Seoul ke Manado. Sehingga Manado berpotensi untuk menjadi hub penerbangan Low Cost Carrier (LCC)," ujar Thomas.

    Keempat wilayah dimaksud disebutkan memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing yang diyakini dapat menjadi daya tarik para investor China.

    Manado di Sulawesi Utara merupakan kota dengan daya tarik wisata yang mampu menyedot kunjungan turis internasional tiap tahun.

    Sementara itu, Kalimantan Utara memiliki banyak potensi pembangkit listrik tenaga air (hydroelectric power plant).

    "Ini membuka peluang untuk sumber tenaga untuk operasional smelter alumunium," ujar dia, dilansir dari Liputan6.

    "Sedangkan Sumatera Utara merupakan pintu masuk ke Selat Malaka dan merupakan salah satu pusat industri kelapa sawit Indonesia. "Pemilihan kota ini sejalan dengan ideologi Presiden Joko Widodo yaitu bangun dari pinggiran," Thomas menambahkan. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Menko Luhut Tawarkan 28 Proyek kepada China
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar