Daftar Isi
Infografis
LANCANGKUNING.COM,Pekanbaru-Sistem keamanan dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 di Arab Saudi semakin diperketat. Salah satu kebijakan utama adalah kewajiban membawa Kartu Nusuk, yang kini menjadi identitas utama jamaah haji resmi selama berada di Tanah Suci. Kartu ini berisi foto, nomor visa, dan data personal yang telah diverifikasi pemerintah Arab Saudi.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Riau, H. Muliardi, menegaskan pentingnya kartu Nusuk bagi jamaah haji Indonesia, khususnya asal Riau. Ia menyebut kartu ini sebagai “nyawa kedua” jamaah karena sangat krusial dalam setiap tahapan pelaksanaan ibadah haji.
“Paspor memang penting sebagai identitas internasional, tapi Kartu Nusuk jauh lebih vital. Tanpa kartu ini, jamaah tidak bisa mengakses area Makkah, Armuzna, atau layanan haji lainnya,” ujar Muliardi, Sabtu (10/5/2025).
Muliardi mengingatkan agar seluruh jamaah selalu membawa dan mengenakan kartu Nusuk ke mana pun pergi. Kartu ini juga sangat membantu saat jamaah tersesat atau saat pemeriksaan oleh petugas keamanan.
“Kartu ini menyelamatkan. Bila hilang, proses penggantian cukup rumit dan memakan waktu lama. Jadi, jagalah kartu ini seperti menjaga nyawa sendiri,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Kartu Nusuk akan dibagikan langsung di hotel tempat jamaah menginap. Proses pengambilan tidak dapat diwakilkan karena petugas akan memindai data dan mengambil foto langsung untuk mencocokkan identitas jamaah.
Sementara itu, Jumat (9/5/2025) merupakan hari keenam keberangkatan jamaah haji asal Provinsi Riau menuju Kota Madinah. Hingga saat ini, sebanyak 2.624 jamaah, didampingi 18 Petugas Haji Daerah dan 24 Petugas Kloter, telah diberangkatkan dari Embarkasi Batam.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Riau, H. Defizon, menjelaskan bahwa jamaah tersebut tergabung dalam enam kloter.
“Kita sudah memberangkatkan enam kloter dari Provinsi Riau. Kloter pertama hingga keenam masing-masing berisi 445, 442, 445, 445, 444, dan 445 orang. Tiga jamaah tertunda karena alasan kesehatan dan ada satu orang pendamping,” ungkapnya.
Dengan ketatnya kebijakan baru dari Pemerintah Arab Saudi, seluruh jamaah haji diimbau untuk patuh dan disiplin. Kementerian Agama juga terus melakukan pendampingan dan edukasi agar seluruh proses ibadah berjalan lancar dan aman.
Komentar