Terkait Kampanye Iran, Facebook Kembali Menghapus Ratusan Fanspage

LancangKuning.com – Setelah banyak pemberitaan mengenai facebook yang menghapus beberapa akun fanspage, kini facebook kembali menghapus hampir 800 akun. Dimana akun merupakan tindakan perilaku yang tidak otentik berasal dari Iran dan akun tersebut beroperasi di beberapa negara lain di seluruh dunia.

Secara total, Facebook mengidentifikasi sekitar 262 halaman, 356 akun, dan tiga kelompok yang terlibat dalam perilaku tidak otentik yang dikoordinasi oleh Iran. Selain facebook juga ada 162 akun intagram yang teridentifikasi.

Dilansir dari Theverge, Jumat (01/02/19) bahwa facebook tidak akan mengkonfirmasi jika akun tersebut dibuat oleh pemerintah Iran. Selain itu menurut Nathaniel Gleicher kepala kebijakan keamanan cyber facebook berpendapat untuk akun WhatsApp belum ada perilaku terkait yang ditemukan.

"Dalam hal ini, orang-orang di balik kegiatan ini berkoordinasi satu sama lain dan menggunakan akun palsu untuk menggambarkan diri mereka sendiri, dan itulah dasar dari tindakan kami," tulis Gleicher dalam posting tersebut.

Menurut Digital Forensic Research Lab (DFR) yang menganalisis akun yang telah diidentifikasi Facebook tersebut, banyak postingan konten di seluruh grup dan halaman yang diidentifikasi menyebarkan pesan pro-Iran dan terlibat dalam memperkuat topik yang sudah terpolarisasi, seperti konflik Israel-Palestina.

Menurut Facebook, sekitar 2 juta akun mengikuti paling kurang satu halaman Facebook Iran dan sekitar 1.600 lainnya telah bergabung dengan grup. Lebih dari 254.000 akun mengikuti profil Instagram. Kurang dari $ 30.000 dihabiskan untuk iklan di kedua platform dan dibayar dalam dolar AS, poundsterling Inggris, euro, dan dolar Kanada.

Facebook tidak mengatakan berapa banyak orang yang mencapai iklan. Sekitar 30 persen dari aset ini telah aktif selama lebih dari lima tahun, dalam beberapa kasus sejak sekitar 2010 menunjukkan bahwa entitas Iran telah terlibat dalam kampanye pengaruh online.

Akun Iran ini ditemukan sebagai bagian dari penyelidikan yang lebih besar yang mengakibatkan akun Iran lainnya dihapus tahun lalu. Sebelumnya pada bulan Oktober tahun lalu, Facebook menghapus 82 halaman, grup, dan akun lain yang berasal dari Iran yang menargetkan orang-orang di AS.

Menurut Gleicher perilaku tidak otentik di akun facebook baru ditemukan setelah adanya informasi dari twitter. Twitter juga menginfokan beberapa aktor yang memiliki perilaku buruk yang terlibat saat pemilu AS. Dalam laporan itu, Twitter mengatakan bahwa mereka telah menemukan operasi media sosial di Iran, Venezuela dan Rusia juga.(UT)