Kadiskes Paparkan Situasi HIV/AIDS Riau 2022

Daftar Isi


    Foto bersama antara Wagubri, Kadiskes dan KPA Riau

    Lancang Kuning, PEKANBARU – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi  Riau, Zainal Arifin paparkan situasi HIV/AIDS Provinsi Riau Tahun 2022 dalam rapat koordinasi pengurus Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau sekaligus perencanaan program 2023, Selasa (19/7).

    Berdasarkan data capaian standar pelayanan minimal (SPM) di Provinsi Riau per Januari – Juni 2022 yaitu tercatat sebesar 14,7 persen capaian dengan 190.442 target. Dengan peringkat tertinggi di Kota Dumai sebesar 34,1 persen dan terendah ditempati oleh Kabupaten Siak dengan capaian 7,4 persen.

    Berdasarkan peta sebaran kasus HIV periode Januari – Juni di Provinsi Riau tahun 2022 tercatat capaian indicator kinerja utama sebesar 26 persen dan indikator kinerja kegiatan sebesar 82 persen. Dengan estimasi orang degan HIV/AIDS (ODHA) di Riau berjumlah 11.596.

    “Jumlah kumulatif kasus HIV sampai Juni 2022 yaitu 7.709 kasus atau 66,45 persen. Sebagian besar ODHA berada di Kabupaten Rohil dengan 26 kasus, Pelalawan 25 kasus dan Pekanbaru 120 kasus,” jelas Zainal di Hotel Prime Park.

    Untuk kumulatif kasus HIV berdasarkan umur di Provinsi Riau sampai dengan Juni 2022 adalah 75 persen usia 25 – 49 tahun, 13 persen usia 20 – 24 tahun, 6 persen usia diatas 50 tahun, 3 persen usia dibawah empat tahun, dan satu persen usia  5 – 14 tahun.

    “Kumulatif berdasarkan jenis kelamin yaitu laki – laki sebesar 68 persen dan perempuan sebesar 32 persen,” ujarnya.

    Sementara kumulatif kasus AIDS menurut umur di Provinsi Riau hingga Juni 2022 yaitu 78 persen usia 25 – 59 tahun, 9 persen usia 20 – 24 tahun, 8 persen usia diatas 50 tahun, 2 persen usia dibawah empat tahun, dua persen usia 5 – 14 tahun, dan satu persen usia 15 – 19 tahun.

    “Jika berdasarkan jenis kelamin yaitu, 78 persen perempuan dan 22 persen laki – laki,” ucapnya.

    Adapun kasus AIDS berdasarkan pekerjaan, yang mana didominasi oleh karyawan sebesar 1171 kasus, disusul dengan Wiraswasta 704 kasus, ibu rumah tangga 504 kasus, tidak bekerja 399 kasus.

    “Petani, peternak, nelayan 162 kasus, PNS 132 kasus, buruh kasar 102 kasus, pelajar atau mahasiswa 94 kasus, penjaja seks 88 kasus, dan TNI, POLRI, PP, security 85 kasus,” katanya.

    Sampai dengan Juni 2022, ditemukan 114 kasus stadium AIDS di Provinsi Riau. Lalu, berdasarkan data surveilans kasus AIDS Kabupaten/Kota di Riau tercatat 3.622 ODHA. Dengan rincian Pekanbaru 2371 kasus, Inhil 254, Dumai 225, Pelalalwan 181, Rohil 131, Bengkalis 113, Rohul 9, Kepulauan Meranti 94, Siak 65, Kuansing 41, Kampar 21, dan Inlih 19 kasus.

    Zainal juga melaporkan pada tahun 2021 Provinsi Riau memiliki lima Rumah Sakit rujukan untuk memeriksa viral load melalui mesin TCM, diantaranya RSUD Arifin Achmad, RSUD Selasih, RSUD Puri Husada, RSUD Mandau, dan RSUD Indrasari.

    Sulitnya Pukesmas di Kabupaten/Kota saat melakukan kegiatan mobile klinik pada populasi kunci dilokalisasi, angka ODHIV lost to follow up dilayanan PDP yang tinggi, serta terbatasnya jumlah petugas penjangkau dan pendamping ODHIV di Kabupaten/Kota yang terbatas ,menjadi kendala pelaksanaan kegiatan ini.

    “Tingginya temuan kasus HIV pada laki – laki dan perempuan non populasi kunci serta capaian SPM juga masih rendah,” imbuh Zainal.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Kadiskes Paparkan Situasi HIV/AIDS Riau 2022
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar