Daftar Isi
Foto: Pemerintah akan mengguyur hasil dana kelolaan dana abadi Rp455 miliar kepada perguruan tinggi negeri pada tahun ini. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Lancang Kuning, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyebut bahwa pemerintah akan mengucurkan hasil dana kelolaan dana abadi Rp455 miliar kepada perguruan tinggi negeri badan hukum (PTNBH) tahun ini.
Ia menjelaskan Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) sudah menyiapkan dana abadi sebesar Rp7 triliun pada 2022. Dana tersebut yang dikelola dan hasilnya akan dikucurkan ke sejumlah perguruan tinggi.
"LPDP sudah menyiapkan dana abadi sebesar Rp7 triliun yang bunganya akan disalurkan kepada PTNBH yang berhasil menggalang dana dari masyarakat," ungkap Nadiem dalam Merdeka Belajar episode 21: Dana Abadi Perguruan Tinggi, Senin (27/6), dikutip CNN Indonesia.
Kemudian, pemerintah akan kembali mengucurkan hasil dana kelolaan dana abadi sebesar Rp350 miliar kepada sejumlah perguruan tinggi pada 2023 mendatang.
"Lalu, 2024 tumbuh menjadi Rp500 miliar. Ini proyeksi pengelolaan dana Rp7 triliun itu," imbuh Nadiem.
Ia meminta perguruan tinggi untuk mengelola dana abadi yang diberikan oleh pemerintah ke instrumen investasi yang menguntungkan.
"Kami ingin dorong PTNBH punya dana abadi sendiri dan kelola sendiri untuk meningkatkan pendapatan di luar dari yang diberikan pemerintah," kata Nadiem.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut dana abadi perguruan tinggi dibentuk karena janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kampanye pemilihan presiden (pilpres) periode kedua.
Dana abadi yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 111 Tahun 2021 tentang Dana Abadi di Bidang Pendidikan itu baru terbit Desember 2021 lalu.
"Bapak presiden waktu kampanye periode kedua, Perpres nomor 111 Tahun 2021 baru lahir Desember, waktu pak presiden sampaikan dalam kampanye politik di periode kedua, beliau sampaikan, jika saya ingin memperbaiki kualitas perguruan tinggi di Indonesia caranya bagaimana," ungkap Sri Mulyani.
Jokowi, sambung Sri Mulyani, bertanya bagaimana menggunakan dana abadi dan perguruan tinggi mana saja yang akan mendapatkan dana itu. Ia mengaku tak tahu harus menjawab apa saat itu.
"Saya waktu itu juga tidak tahu, tapi sebagai menteri saya harus merealisasikan dana abadi perguruan tinggi," jelas Sri Mulyani.
Ia menambahkan bahwa Jokowi fokus untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia (sdm) di dalam negeri.
"Presiden sangat concern kualitas dan aktivitas perguruan tinggi, benar-benar memikirkan (soal perguruan tinggi di Indonesia)," tutup Sri Mulyani.
Komentar