Daftar Isi
Foto: Dok. Humas
Lancang Kuning, PEKANBARU -- Kemajuan teknologi menghasilkan gelombang besar perubahan disemua aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi akan menyebabkan pergeseran paradigma kemasyarakatan.
Hal itu disampaikan Prof Dr Maria Erna SSi MSi dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Universitas Riau (UNRI), Rabu (16/3/2022), di Aula Gedung Rektorat Siak Sri Indrapura UNRI.
Dia menyebut, Society 5.0 akan menciptakan masyarakat super-cerdas yang dilengkapi dengan ideologi pemecahan masalah serta penciptaan nilai, beragam kemampuan, desentralisasi, ketahanan dan pembangunan berkelanjutan dimana masyarakat super-cerdas dengan keunggulan kognitif yang akan bekerja secara kooperatif dan kolaboratif.
“Society 5.0 adalah masyarakat super-cerdas dengan keunggulan kognitif yang akan bekerja secara kooperatif dan kolaboratif. Karenanya, diperlukan pengembangan masyarakat visioner, super-cerdas yang akan dilengkapi dengan versi baru Education dan Edycator 5.0," jelas Erna.
Lebih lanjut Erna menguraikan di hadapan Senat UNRI, bahwa mencermati Evolusi dalam Sistem Pendidikan, maka dapat dijelaskan, education 5.0 akan dipersonalisasi, yang akan meningkatkan proses belajar dan mempersiapkan peserta didik untuk bertahan dan menghadapi tantangan di masa depan.
Melalui keterampilan yang diperkaya, akan memungkinkan peserta didik untuk menciptakan secara berkelanjutan nilai dan layanan baru untuk memberi manfaat dan keseimbangan masyarakat sebagai utuh.
Untuk mendidik peserta didik dengan keterampilan dan peningkatan terbaru standar pemikiran mereka, Education 5.0 ini akan dilakukan oleh Educator 5.0 yang mampu menstimulus dan menerapkan kecerdasan dan proses pemikiran manusia di komputer yang bekerja secara kolaboratif antara lingkungan dengan manusia.
"Hal inilah yang disebut sebagai COBOTS (Collaborative Robots), yang akan memperkaya proses pembelajaran di Society 5.0," ujar Erna.
Sementara Rektor UNRI Aras Mulyadi dalam sambutannya menyampaikan, mencermati Evolusi dalam Sistem Pendidikan, tentunya sangat sejalan dengan apa yang sedang kita jalankan hingga saat ini, yaitu melalui program MBKM Merdeka Belajar : Kampus Merdeka.
Program ini adalah bentuk dari upaya bangsa ini melalui aspek Pendidikan Tinggi dalam membentuk karakter anak bangsa serta membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang bermutu dan berkualitas.
“Sebagaimana kita ketahui, pada rentang tahun 2025 sampai 2045, Indonesia merupakan satu diantara negara berkembang penyumbang sekitar 70 persen tenaga kerja produktif yang akan mengisi dunia kerja. Kondisi ini disebut dengan bonus demografi, dimana adanya penambahan jumlah penduduk usia kerja yang membawa keuntungan bagi perekonomian,"tambahnya.
“Diprediksi jumlah tenaga kerja dunia yang berusia sekitar 20-64 tahun akan meningkat dari 3,9 miliar pada tahun 2010 menjadi hampir 5,3 miliar pada tahun 2050. Dari 5,3 miliar pekerja tersebut, hampir 70% atau 3,7 miliar ada di Indonesia. Kondisi ini dapat kita bayangkan, bonus demografi akan menjadi peluang yang positif apabila dipersiapkan mulai saat ini," jelas Rektor.
“Kualitas dan kuantitas angkatan kerja atau usia produktif serta ketersediaan lapangan pekerjaan menjadi indikator penting dalam meraih manfaat dari bonus demografi ini. Universitas Riau adalah bagian dari aspek utama dalam mempersiapkan tantangan tersebut khususnya dalam mempersiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)," sambung Guru Besar Bidang Perikanan dan Kelautan ini menjelaskan.
Pada kesempatan tersebut, Rektor UNRI kembali mengajak unsur pendidik di UNRI agar bersama-sama memainkan peran serta melaksanakan fungsinya dalam menyikapi tantangan dan situasi perkembangan serta kemajuan zaman. Sebagai organ pelaksana dalam penyelenggaraan Pendidikan Tinggi.
"Saya mengajak seluruh unsur yang ada di UNRI agar dapat memperhatikan mutu dan kualitas pendidikan yang diselenggarakan di UNRI," tegasnya.
Pengukuhan Guru Besar Prof Dr Maria Erna SSi MSi sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNRI ini, kembali menambah jumlah kepemilikan Guru Besar di UNRI menjadi sebanyak 83 orang Guru Besar.
(Mediacenter Riau/mad)
Komentar