Daftar Isi
Foto: Sejumlah petugas bersiaga di ruang isolasi tempat dirawatnya pasien COVID-19 terdeteksi varian Omicron di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat, 14 Januari 2022. (ANTARA/Louis Rika)
Lancang Kuning – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo angkat bicara mengenai keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang memasukkan Indonesia dan sejumlah negara lainnya ke daftar negara yang tidak perlu dikunjungi oleh warganya karena risiko terkait COVID-19.
Abraham mengatakan, hal itu merupakan hak Amerika Serikat. Indonesia sendiri juga pernah mengeluarkan kebijakan sejenis untuk warga Indonesia agar tidak bepergian ke luar negeri dengan alasan tertentu.
"Tiap negara memiliki pendekatan kebijakan masing-masing. Pemerintah Indonesia juga pernah mengimbau agar warga Indonesia mengurangi dahulu perjalanan luar negeri yang tidak mendesak," kata Abraham kepada wartawan, Rabu 16 Februari 2022.
Abraham mengatakan, meski angka kasus COVID-19 masih meningkat namun angka keterisian RS masih terkendali. Sehingga pemerintah belum memutuskan untuk menarik rem darurat.
"Per 13 Februari angka keterisian RS secara nasional masih di angka 30 persen. Yang menjadi Top 5 adalah Jakarta 54 persen, Bali 48 persen, Banten 45 persen, Jawa Barat 44 persen dan Sumatera Selatan 30 persen. Semua angka ini menunjukan situasi masih lebih terkendali jika dibanding saat kita menghadapi Delta,"ujar Abraham, dilansir LKC dari viva.co.id
Para pakar lintas bidang kata Abraham karena itu akan selalu dilibatkan dan berbagai data juga digunakan dalam evaluasi pandemi. Sehingga dengan demikian basis kebijakan yang diterapkan saat ini selalu mengacu pada pendekatan ilmiah bukan emosi atau politik.
"Pembatasan kegiatan masyarakat tetap mengacu pada level PPKM tiap daerah sesuai asesmen risiko COVID setiap daerah," ujarnya. (LK)
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Rabu, 16 Februari 2022 - 17:30 WIB
Judul Artikel : AS Imbau Warganya Tak ke Indonesia, KSP Merespons
Link Artikel : https://www.viva.co.id/berita/dunia/1450020-as-imbau-warganya-tak-ke-indonesia-ksp-merespons?terbaru=11
Komentar