MUI Kuansing Minta Perbedaan Terjemah Ayat 51 Al-Maidah tak Dipersoalkan

Daftar Isi

     

    Foto: Surah Al-Maidah
     

    LancangKuning.Com, KUANSING - Masyarakat Kuansing sempat dihebokan dengan beredarnya Alqur'an pemberian dari Pemkab Kuansing di dalamnya ditemukan arti yang sudah diubah pada surat Almaidah ayat 51. Terkait hal ini, MUI Kuansing sebelumnya telah mengeluarkan surat edaran.

    Dalam surat tersebut, ditemukan arti yang seharusnya "pemimpin" diubah menjadi "teman setia".

    Pembagian Alqur'an ini, dilakukan Rabu (21/11/2018) kemarin di Mesjid Agung Telukkuantan, saat Pemkab Kuansing memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

    Jumlah Alqur'an yang dibagikan ini diketahui berjumlah 500 buah. Namun, belum diketahui berapa jumlah Alqur'an yang artinya diubah.

    Diketahui, Alqur'an ini, produksi PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Tangerang Mill, dicetak PT. Sygma Examedia Arkanleema Bandung Tahun 2012.

    Drs. Sarpeli, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Kuantan Singingi, saat dikonfirmasi Kamis (22/11/2018) pagi terkait surat Almaidah ayat 51 ini, ia mengatakan, bahwa, masalah ini sebelumnya telah dijawab melalui surat keterangan MUI.

    Dalam surat keterangan MUI ini dijelaskan, setelah mengecek dan mebaca Mushaf Alqur'an dan terjemahan produksi PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Tangerang Mill, dicetak PT. Sygma Examedia Arkanleema Bandung Tahun 2012 .

    Dewan Pimpinan MUI Kuansing, pada prinsipnya dapat memberi rekomendasi, bahwa Mashaf Alqur'an dan terjemehan tersebut, bisa didistribusikan ke khalayak umum.

    Terhadap surat Alqur'an Almadidah ayat 51 yang menerjemahkan kata "Auliya" dengan "teman setia" merujuk pada Alqur'an dan tafsir yang dicetak Lembaga percetakan Alqur'an Kementerian Agama Republik Indonesia cetakan ke IV Tahun 2010 tentang ayat tersebut, MUI memandang ayat ini dapat dibenarkan.

    Karena dalam tafsirnya, "Ayat ini melarang orang-orang yang beriman agar jangan menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman akrab yang akan memberikan pertolongan dan perlindungan, apalagi untuk dipercayai sebagai pemimpin" hal (416).

    Menurutnya, surat edaran ini telah lama ia sampaikan, dan surat Alqur'an ini, juga telah lama stoknya disimpan untuk dibagikan ke masyarakat, karena ragu dengan ayat tersebut, maka kata dia dikeluarkan lah surat edaran.

    "Sebetulnya, semalam masalah ini, saat Maulid Nabi ingin saya jelaskan. Namun, karena tak diberi waktu tidak jadi. Akhirnya itulah yang terjadi, ribut dimasyarakat," jelasnya, dilansir dari Web RiauTerkini. Com.

    Sementara Kepala Kemenag Kuansing, Drs. Jisman, ketika dihubungi tidak menjawab.

    Ustazt Hamdani Purba, Lc. MA, kepala Pesantren Syafaturrasul, yang juga ahli tafsir, menjelaskan, menurutnya dalam hal ini tidak ada masalah, karena kata Auliyah ini, tidak hanya disebutkan dalam satu surat.

    "Tak ada masalah, baik terjemahannya disebut "teman setia" maupun  pemimpin sah-sah saja, karena kata pemimpin ini tidak hanya disebutkan dalam surat Almaidah, di surat lain juga disebutkan," jelasnya.* (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel MUI Kuansing Minta Perbedaan Terjemah Ayat 51 Al-Maidah tak Dipersoalkan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar