Aksi Demo dan Diklat Pers Warnai Rangkaian Kegiatan HUT FPII Tahun 2025

Daftar Isi


    Foto: Diklat FPII di Jakarta bersama Akademisi UGM Yogyakarta. 



    Lancang Kuning, JAKARTA - Kegiatan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas)  FPII ke-VIII & Peringatan HUT FPII ke-IX Tahun 2025  sukses digelar  tanggal 4 sd 7 Februari 2025 di Hotel Puri Mega Jakarta Pusat.

    Ketua Presidium Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Dra.Kasihhati menegaskan, kegiatan Mukernas dan Peringatan HUT FPII Tahun 2025 ini, memang sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

    "Kemasan acaranya memang dirancang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, prinsipnya, kegiatan Mukernas tidak lagi dibuat formal, tetapi lebih kedepankan  silahturahmi dan diskusi santai," ujar Kasihhati.

    Dalam memperingati HUT FPII  Tahun 2025 ini lebih memperteguh komitmen Forum Pers Independent Indonesia untuk menjaga dan merawat wibawa dan kehormatan insan pers dengan melakukan aksi damai di gedung Dewan Pers, Kementerian Komunikasi & Digital serta Kementerian Desa & PDT, rabu (5/2/2025).

    "Termasuk untuk mempertegas komitmen FPII dalam meningkatkan kompetensi insan pers, digelar kegiatan Diklat Pers   yang juga dihadiri sejumlah perwakilan Humas Rutan/Lapas dari berbagai Daerah," urai Kasihhati.

    Sementara itu, dalam penyampaian materinya sebagai narasumber Diklat Pers, akademisi UGM Jogyakarta Ki Drs.Priyo Hadiatmaja, S.Sos , MPA, P.h.D.Cand memberikan pencerahan kepada peserta terkait makna hakiki berita sebagai informasi, kamis (6/2/2025).

    "Ada anekdot  menarik, "anjing menggigit orang' adalah berita, namun 'orang menggigit anjing itu baru berita,  karena itu dalam dunia jurnalistik, sebuah informasi baru merupakan salah satu unsur berita, banyak unsur atau elemen lain yang harus dipenuhi sebelum informasi disebut sebagai  berita. Artinya tidak semua berita kayak tayang atau naik cetak (fit to broadcast/fit to print-red) sebab berita  yang layak tayang/cetak, harus  .memenuhi unsur nilai berita (news values-red) nilai-nilai jurnalistik," urai Priyo.

    Dalam Musyawarah Kerja Nasional  FPII, juga telah diputuskan untuk melakukan reposisi jabatan kepengurusan Presidium FPII yang semuanya dimaksudkan untuk lebih memaksimalkan kerja-kerja pengembangan organisasi FPII ditingkat Presidium, Setwil maupun Korwil.

    "Benar, telah dilakukan reposisi jabatan di Presidium FPII yang tujuannya untuk lebih memaksimalkan kerja ditingkat Presidium maupun Setwil, jadi ada Pengurus Presidium yang dikembalikan ke daerah dan sebaliknya ada juga yang dari daerah ditarik ke Presidium," tegas Kasihhati.

    Mukernas dan Peringatan HUT FPII tahun 2025, kata Kasihhati, harus dijadikan momentum untuk lebih meningkatkan loyalitas dan militansi seluruh pengurus dan anggota FPII.

    "Kalo mau organisasi FPII ini lebih eksis kedepan, yaa mari kita tingkatkan rasa kepedulian kita terhadap organisasi, kalo belajar dari pengalaman, masa hanya iuran bulanan yang tidak seberapa (Rp.20 ribu/bulan -- red), masih juga banyak yang tidak tunaikan, ini harus kita koreksi," pungkas Kasihhati.

    Kegiatan Mukernas FPII ke-VIII dan HUT FPII ke-IX tahun 2025 dihadiri oleh sejumlah perwakilan pengurus FPII dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya Maluku Utara, Riau, Sulawesi Selatan, Lampung, Sulawesi Tengah, Jawa Barat,Jawa tengah,Maluku, Bangka Belitung, Inhil, Morotai,Halsel,halbar ,Haltim,Majalengka, Sukabumi, Purwokerto, dan sejumlah daerah lainnya. (LK/Rls) 

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Aksi Demo dan Diklat Pers Warnai Rangkaian Kegiatan HUT FPII Tahun 2025
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar