Gangguan Kejiwaan Bipolar

Daftar Isi

    LancangKuning  -  Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan emosi yang drastis. Seseorang dengan gangguan bipolar mungkin mengalami gejala mania (sangat senang) dan depresi (sangat sedih).

    Gangguan bipolar umumnya ditandai dengan perubahan emosi yang drastis, seperti:

    • Dari sangat senang hingga sangat sedih.
    • Dari percaya diri menjadi pesimis.
    • Dari bersemangat hingga malas beraktivitas.
    • Penyebab Gangguan Bipolar

    Penyebab pasti gangguan bipolar tidak diketahui. Namun, ada klaim bahwa gangguan bipolar adalah hasil dari gangguan pada koneksi alami yang digunakan untuk mempertahankan fungsi otak (neurotransmitter). Diyakini bahwa gangguan neurotransmiter itu sendiri dipicu oleh beberapa faktor, seperti:

    • Genetika
    • Sosial
    • Lingkungan

    Pengobatan gangguan bipolar

    Saat merawat gangguan bipolar, dokter akan merekomendasikan penggunaan obat atau terapi khusus. Untuk menentukan metode yang benar, pasien perlu melakukan pemeriksaan langsung ke dokter.

    Gangguan bipolar yang tidak diobati dapat berdampak negatif pada kehidupan seseorang, seperti:

    • Performa buruk di sekolah atau di tempat kerja
    • Kecanduan alkohol dengan penyalahgunaan zat
    • Rusaknya hubungan sosial, misalnya dengan pasangan, saudara atau orang lain
    • Masalah keuangan (keuangan)

    Apakah Anda ingin mencoba bunuh diri? Gangguan bipolar merupakan penyakit kejiwaan dimana penderitanya mengalami perubahan emosi yang drastis, dari mania (sangat senang) menjadi depresi (sangat tertekan) atau sebaliknya. Sebelum berpindah dari satu emosi ke emosi lainnya, biasanya ada masa dimana mood atau emosi pasien normal. Namun, dalam kasus tertentu, perubahan emosional dapat terjadi bahkan tanpa fase normal. Emosi atau gejala apa pun, baik mania atau depresi, dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

    Gejala mania yang terjadi pada orang dengan gangguan bipolar dapat meliputi:

    • Merasa sangat senang atau bersemangat.
    • Berbicara sangat cepat, sering dan tidak seperti biasanya.
    • Saya merasa sangat bersemangat.
    • Ada rasa percaya diri yang berlebihan.
    • Kebutuhan tidur berkurang.
    • Tidak nafsu makan.
    • Mudah terganggu.

    Gejala mania juga dapat ditandai dengan munculnya pikiran untuk membantu Anda membuat keputusan yang buruk atau kecenderungan untuk menjadi impulsif. Ketika hal ini terjadi, pengidap gangguan bipolar bisa tiba-tiba melakukan hubungan seks yang tidak sehat, menyalahgunakan narkoba, atau melakukan hal lain yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

    Sedangkan gejala depresi yang mungkin dialami oleh pengidap gangguan bipolar antara lain:

    • Merasa sangat sedih dan putus asa.
    • Lemah dan kekurangan energi.
    • Kesulitan berkonsentrasi atau mengingat sesuatu.
    • Hilangnya keinginan untuk aktif.
    • Merasa kesepian dan tidak berguna.
    • Merasa bersalah.
    • Pesimis tentang segala hal.
    • Tidak nafsu makan.
    • Kesulitan tidur, seperti sulit tidur atau bangun terlalu pagi.
    • Delusi atau delusi.
    • Ada keinginan untuk bunuh diri.

    Pengobatan ditujukan untuk meredakan gejala yang Anda alami, namun pengobatan akan memakan waktu lama. Oleh karena itu, diperlukan kepatuhan pasien dan pengawasan keluarga dan medis.

    Gangguan bipolar dapat diobati dengan obat-obatan dan psikoterapi. Untuk menentukan metode yang benar, pasien disarankan untuk menghubungi dokter secara langsung.

    Orang dengan gangguan bipolar juga dapat memiliki gejala mania dan depresi pada saat yang bersamaan. Misalnya, sangat senang dan sangat sedih pada saat bersamaan. Keadaan ini disebut keadaan campuran.

    Penyebab pasti gangguan bipolar tidak diketahui. Namun, ada klaim bahwa kondisi ini adalah akibat dari ketidakseimbangan neurotransmiter, yaitu senyawa alami yang mengontrol fungsi otak.

    Faktor genetik, fisik, lingkungan, dan sosial berperan dalam terjadinya ketidakseimbangan neurotransmiter, yang diyakini sebagai penyebab gangguan bipolar. Oleh karena itu, gejala gangguan bipolar dapat dipicu ketika seseorang mengalami peristiwa traumatis, seperti

    • Ada kerabat dekat yang sudah meninggal, misalnya keluarga.
    • Putus dalam suatu hubungan, misalnya dengan teman atau pasangan hidup.
    • Mengalami kekerasan emosional, fisik atau seksual.

    Selain peristiwa traumatis, faktor lain yang diyakini memicu gejala gangguan bipolar adalah:

    • Penyakit fisik.
    • Gangguan tidur.
    • Memiliki masalah rumah tangga, keuangan, pekerjaan atau lainnya sehari-hari.
    • Kecanduan alkohol dan penyalahgunaan zat.

    (Angga)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Gangguan Kejiwaan Bipolar
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar