Indonesia Cuma Punya 2 Pesawat Pembuat Hujan

Daftar Isi

    Foto: Menristek dan BPPT saat kunjungan ke Sumsel

    LancangKuning.Com, Palembang - Pemerintah sampai saat ini terus berupaya menanggulangi masalahkebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Salah satu upaya paling jitu dilakukan di daerah rawan adalah dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan. 

    Namun sayangnya, jumlah pesawat untuk membuat hujan buatan di Indonesia masih kurang. Indonesia hanya memiliki 2 pesawat pembuat hujan, padahal hutan dan lahan di Indonesia sangatlah luas. Kegiatan penyemaian di awan atau hujan buatan sebenarnya dimotori Balai Besar- Teknologi Modifikasi Cuaca atau BBTMC di BPPT. 

    Saat ini untuk membuat hujan buatan atau TMC hanya dilakukan dengan 2 pesawat dan masih belum bisa maksimal. Kedua pesawat itu bahkan sudah dalam kondisi unserviceable.

    "Satu pesawat jenis casa 212-200 ini digunakan untuk melakukan penyemaian awan dengan bahan semai powder (NaCl). Sedangkan 1 pesawat jenis piper cheyenne digunakan untuk melakukan penyemaian awan dengan bahan semai flare. Dikarenakan kondisi pesawat yang unserviceable, saat ini BPPT dalam melakukan pelayanan TMC menyewa pesawat dengan pihak swasta," kata Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT, Hammam Riza, di kantor BPBD Sumatera Selatan, Minggu (28/10/2018).

    Pihak swasta, yakni PT. Pelita Air Service dikatakan Hammam sangatlah terbatas. Di mana hanya 1 unit pesawat saja yang bisa operasi TMC. Hal ini dikarenakan operasi TMC haruslah pesawat khusus yang dimodifikasi sesuai peruntukan.

    "Sekarang banyak pakai pesawat milik TNI. Kedepannya kami harap akan ada tambahan armada pesawat agar dapat menunjang kegiatan operasi TMC dan mendukung program kedaulatan pangan, khususnya dalam memberikan pasokan air irigasi untuk pertanian," ujarnya.

    Selain untuk kebencanaan, Operasi TMC diutarakan Deputi TPSA, dapat digunakan untuk mendukung program nasional pemerintah dalam program kedaulatan pangan. Khususnya dalam menjamin keberlangsungan pasokan air irigasi.

    Menteri Risert Teknologi dan Perguruan Tinggi, Mohamad Nasir mengatakan di Indonesia potensi untuk dilakukan TMC memang sangat memungkinkan. Bahkan dari hasil penelitian menyebutkan untuk daerah rawan terjadinya karhutla dapat diatasi dengan TMC.

    "Mengatasi bencana asap sebenarnya ya bisa diselesaikan dengan BPPT. Jadi jika dilihat grafik bencana kabut asap di 2015 dan 2016 itu luar biasa, tapi seirng waktu ini bisa diatasi dengan TMC BPPT, cukup bersinergi dengan BNPB dan BMKG," ujar Nasir di kesempatan yang sama. (*)

    Sumber.Detik

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Indonesia Cuma Punya 2 Pesawat Pembuat Hujan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar