Pembagian Kebutuhan Dasar Manusia Sesuai Tingkat Usia Menurut Teori Maslow

LancangKuning - Maslow beranggapan seorang manusia setidaknya mempunyai kebutuhan-kebutuhan dasar dari tingkat yang paling bawah atau pertama yaitu kebutuhan fisiologis. Kedua perlindungan dan keamanan selain itu psikologis dan keamanan fisik juga termasuk tingkat kebutuhan ke dua.

Tingkat ke tiga ini berisi akan kebutuhan rasa sayang dan memiliki selain itu percintaan, pertemanan dan hubungan social juga termasuk. Selain itu tingkat ke empat berisi tentang harga diri dan kepercayaan diri. Tingkatan terakhir adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri hal ini mempunyai arti keadaan seseorang untuk mempunyai kemampuan problem solving dan bisa beradaptasi dengan kehidupan.

Semua tingkatan diatas itu berdasarkan Maslow ketika melakukan sesuatu observasi terhadap hewan yaitu monyet. Dari sana dia menyimpulkan bahwa manusia itu mempunyai kebutuhan yang utama dari kebutuhan yang lain yang harus diutamakan.  

Contoh sederhananya begini, manusia lebih cenderung untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum dari pada hidup dengan tempat tinggal, sudah jelas tanpa makanan dan minuman manusia tidak bisa hidup di sisi lain manusia bisa hidup tanpa tempat tinggal, karena kebutuhan akan makanan dan minuman lebih penting dari pada kebutuhan tempat tinggal.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia didorong oleh dua hal yakni yang pertama adalah motivasi kekurangan hal ini mempunyai arti manusia berusaha untuk mengatasi rasa kekurangan muncul dan perkembangan adalah keinginan manusia untuk terus tumbuh dan berkembang.

Daftar tingkatan kebutuhan menurut Maslow:

• Kebutuhan fisiologis atau Physiological Needs

Kebutuhan yang satu ini mempunyai prioritas yang paling utama atau yang paling tinggi. Seseorang tidak akan mementingkan kebutuhan yang lain sebelum kebutuhan ini terpenuhi. Kebutuhan ini mencakup, memerlukan oksigen, kesehatan temperature tubuh, kebutuhan akan cairan dan makanan, aktivitas dan istirahat, pembuangan urun dan seksual. Selain itu keselamatan dan rasa keamanan juga termasuk, manusia harus bisa mengidentifikasi hal-hal yang bisa menjadi ancaman yang bisa membahayakan seseorang. Contoh sederhananya seperti, manusia harus bisa berlindung dari hujan dan panas untuk itu manusia perlu rumah untuk tempat tinggal.

• Kebutuhan akan rasa cinta atau sayang akan terpenuhi setelah kebutuhan fisiologis dan keamanan terpenuhi. Kebutuhan yang satu ini seperti kemampuan untuk mempunyai teman, kemampuan untuk menikah kemudian mempunyai anak, kemampuan untuk bisa menjadi bagian dari sebuah keluarga ataupun perkumpulan dan lingkungan masyarakat.
• Kebutuhan untuk harga diri mempunyai dua hal yakni bisa menghargai diri sendiri hal ini berarti seseorang itu mempunyai kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kekuatan, kemandirian dan penguasaan. Kedua yaitu dihargai orang lain berarti akan kebutuhan mendapat penghargaan dari orang lain, menjadi orang penting, kehormatan dan apresiasi. Apabila kebutuhan ini tidak terpuaskan maka bisa menimbulkan tergantung pada orang lain, lemah dan canggung. Maslow berpendapat bahwa seseorang harus bisa mendapat semua itu dengan kemampuan diri sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan yang ini.
• Kebutuhan akan aktualisasi ialah kebutuhan untuk mendapatkan kepuasan diri  sendiri hal ini untuk menyadarkan seseorang untuk bisa menjadi apa yang dia inginkan selain itu untuk bisa menjadi kreatif dan berkembang dan bisa berubah untuk menjadi lebih berarti untuk suatu hal. Hal yang satu ini penting karena menjadi puncak dari suatu kebutuhan seorang manusia. Selain itu manusia mempunyai motivasi untuk menjadi apa saja yang dia inginkan. Apabila hal yang satu ini belum terpenuhi makan seseorang akan mengalami frustasi dan lain-lain.

Semua kebutuhan ini harus terpenuhi dari level yang paling rendah dahulu atau secara berurutan. Semua kebutuhan diatas memiliki hal untuk mendorong manusia dan memotivasi manusia.

Biasanya motivasi itu kompleks dan terdiri dari beberapa hal untuk bisa menjadikan manusia itu melakukan seseatu hal untuk melakukan suatu hal. (Romi)