Daftar Isi
Foto: Penandatanganan prasasti oleh Bupati Siak H Alfedri saat meresmikan K.TKBM
Lancang Kuning, SIAK - Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (K.TKBM) diresmikan Bupati Siak H Alfedri, Senin (21/9/20), pengurus K.TKBM berharap, pemerintah Kabupaten Siak dan pihak pengelola pelabuhan Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) diminta untuk segera menarik investor masuk ke pelabuhan buton.
Baca Juga: Ketahuan Mencuri, Tiga Remaja di Iran Dihukum Amputasi 4 Jari Tangan
Ketua Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (K.TKBM) Ramli mengatakan, saat ini kondisi pekerja di pelabuhan tidak menentu, karena pekerja sebanyak 70 orang itu berstatus pekerja musiman.
Baca Juga: Rayakan HUT Lalu Lintas ke-65, Ini Pesan Kapolres Inhil
"Kami berharap, pemerintah Kabupaten Siak atau pihak pengelola pelabuhan bisa menarik investor masuk, agar kami sebagai pekerja bisa menyambung hidup disini, sebab selama ini kami bekerja hanya ketika ada kapal masuk," kata ramli.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Ramli menjelaskan, saat ini kapal yang masuk tidak menentu, ada satu bulan sekali bahkan ada dalam satu bulan itu tidak ada sama sekali.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
"Kami disini sejak 2013, kalau sekarang ini setidaknya sudah terbantu dari perusahaan cangkang disini," kata Ramli.
Jika ada kapal masuk kata Ramli, maka, yang biasanya dibagi dua shift, bisa menjadi satu shift alias semuanya TKBM bekerja. "Kan semua pengen cari makan. Kapal cuman satu yang bersandar, tentu semuanya harus diikutkan, biar adil," kata dia.
Ramli pun berharap agar Pemkab Siak bisa getol mengundang investor masuk ke kawasan industri tersebut.
"Kalau bisa ada investor yang mau bangun pabrik di sini. Kalau ada kan tiap hari kawan-kawan bekerja. Walau tak setiap hari ada kerjaan, TKBM tetap bekerja sesuai standar. Artinya, mulai dari upah sesuai standar dan SOP seperti TKBM internasional," kata dia.
Ramli mengaku, untuk standar safety pekerja sudah dilengkapi. Pekerja yang tergabung di dalam K.TKBM ini terdiri dari tiga kampung, yakni Kampung Mengkapan, Kampung Sungai Rawa dan Kampung Rawa Mekar Jaya.
Terpisah, Direktur PT Samudera Siak, Bob Nofitriansyah mengingatkan agar TKBM tetap konsisten setelah terbentuknya koperasi tersebut.
"Kita tetap berupaya agar banyak investor berinvestasi ke sini. Supaya ekonomi kawan-kawan yang tergabung di koperasi ini bisa terbantu," kata dia.
Calon investor yang akan berinvestasi di KITB dalam waktu dekat ini dari Jakarta. Bob mengatakan, investor tersebut kemungkinan akan membangun pergudangan di kawasan tersebut.
"Ada juga dari Singapura. Yang dari Malaysia tunda. Penyebab tak lain karena Covid-19," ujarnya.
Bob Novitriansyah mengatakan, sejumlah investor sudah tertarik untuk berinvestasi di pelabuhan buton, yang paling mendekati yakni perusahan CPO yakni paling lambat akhir 2021 atau paling lambat awal 2022 sudah beroperasi.
"Kendala sekarang yakni karena pelabuhan ini baru, jadi sekarang lagi merintis. Kemarin juga ada investor dari Malaysia melakukan invetasi, namun masih ditunda karena kendala Covid-19.
Bob mengatakan, sejauh ini di pelabuhan tanjung buton mempunyai satu dermaga yakni sepanjang 215 meter, rencana tahun depan ada penambahan dermaga, dari anggaran pusat.
Sementara itu, Bupati Siak H Alfedri dengan peresmian K.TKBM ini diharapkan pelabuhan bisa terkelola dengan baik dan profesional. Karena kedepan banyak peluang yang bisa diambil, untuk iu harus betul-betul di manage dengan baik.
"Untuk siapapun yang melakukan investasi disini, silakan dan akan dipermudahkan, karena banyak keuntungan yang akan kita dapatkan jika investor masuk, yang paling utama adalah tenaga kerja," kata bupati.
"Untuk waktu terdekat ini, di pelabuhan lanjut buton ini akan dibangun SPAM dari anggaran pusat melalui kementerian ESDM, kemarin kita sudah ekspos dan anggota DPR RI dapil Riau juga ikut membantu untuk. In Syaa Allah tahun 2021 sudah terealisasi," kata Alfedri.
Alfedri juga mengaku, untuk pembangunan SPAM itu pemerintah Kabupaten Siak sudah menyiapkan lahannya.
"Banyak lagi peluang yang bisa kita ambil seperti gudang, CPO, truk bongkar muat, air bersih dan minyak solar, peluang ini yang perlu diambil," jelasnya. (Gs/LK)
Komentar