Daftar Isi
Foto: Ratusan tenaga medis berdiri di depan RSUD Indrasari Rengat untuk menuntut jasa BPJS
Lancang Kuning, INHU -- Tenaga medis yang bertugas di RSUD Indrasari Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau pada Jumat (11/9) gelar aksi solidaritas. Itu dilakukanya untuk memperjuangkan insentif jasa dari BPJS.
Dari informasi yang dihimpun dilapangan bahwa, tenaga medis yang tergabung dari ASN dan honorer belum menerima jasa BPJS terhitung dari bulan Januari- September 2020. Hal ini dibenarkan oleh salah satu tenaga medis pada saat ditemui di lapangan. \
Baca Juga: 33.691 Paket Sembako Pemkab Siak Tahap II Disalurkan ke 14 Kecamatan
Selain tuntutan jasa BPJS, pihaknya juga meminta kepada direktur rumah sakit agar penghitungan insentif itu dikembalikan seperti semula secara manual.
" Kami minta kepada direktur RSUD agar sistim penghitungan jasa BPJS itu dikembalikan secara manual. Karena aplikasi berbasis online yang dipakai sekarang jauh menurun mencapai 60 persen," ucap tenaga medis yang enggan disebut namanya yang bertugas di ruangan operasi.
Baca Juga: Terungkap Trump dan Kim Jong-un Saling Sanjung di Surat
Ia mengatakan, biasanya untuk perorang saja, insentif dari jasa BPJS itu diterima mencapai Rp 1600.000 per bulan. Namun, dengan adanya sistim terbaru sekarang tunjangan itu berkurang.
Dikatannya, dalam aksi ini sekitar 260 tenaga medis dan honorer mogok kerja untuk menuntut haknya.
Baca Juga: 10 Provinsi Jadi Kunci Pemerintah Tekan Dampak Ekonomi Minus
Sri Darmayanti, selaku Direktur RSUD Indrasari Rengat saat di wawancarai menjelaskan, terjadinya telat bayar insentif jasa BPJS untuk tenaga medis yang terjadi sekarang karena menutupi pembayaran insentif pada tahun 2019.
Dirinya membenarkan bahwa tunjangan yang didapat tenaga medis dari klaim BPJS jauh menurut dari sebelumnya. " Ya, yang biasanya pihak medis mendapat tunjangan besar, dengan sistim ini menjadi menurun. Mungkin ini lah salahsatu alasan keberatan pihak medis sehingga terjadi aksi solidaritas," ucapnya.
Baca Juga: Kapal Perang TNI KRI RE Martadinata Rusak Diserang di Laut Surabaya
Aksi solidaritas itu dimulai pada pukul 8:00 WIB pagi. Selama setengah jam berdiri di halaman parkir untuk memperjuangkan hak-hak mereka, pihak perwakilan RSUD turun dan menyarankan tiap-tiap perwakilan dipanggil kedalam untuk menyampaikan keluh kesahnya.
Hasil rapat terbatas itu belum capai titik terang. Yopi Arianto, selaku Bupati Indragiri Hulu tiba di RSUD Indrasari Rengat. Ia menyarankan kepada tenaga medis yang berjemur di halaman menunggu hasil dari perwakilannya untuk membubarkan diri. " Saya tegaskan kepada kalian agar membubarkan diri dari aksi solidaritas ini. Perwakilan kan sudah dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Jadi percayakan mereka," tegasnya.
" Kalau tak ada yang mau membubarkan diri. Saya akan mengambil sikap sangki dan saya pastikan itu," berang Yopi.
Dimana, Yopi Arianto juga terucap kepada seluruh tenaga medis ASN maupun honorer kalau tak mau diomongin untuk bubar akan saya berhentikan kalian semua. (Dan)
Komentar