Daftar Isi
LancangKuning - Spermatogenesis adalah permulaan dari proses pembentukan sel spermatozoa yang biasa kita kenal sebagai sperma. Tahap ini terjadi di bagian organ kelamin jantan yang disebut testis, tepatnya berada di bagian tubulus seminiferous. Oogenesis adalah tahap pembentukan sel telur (ovum) di dalam organ indung telur yang disebut ovarium. Oogenesis dimulai dengan pembentukan benih-benih sel telur yang disebut oogonia. Pembentukan benih sel telur pada perempuan dimulai sejak di dalam kandungan perempuan, ketika masih berbentuk janin yang sudah memiliki organ reproduksi.
Urutan Proses spermatogenesis diantaranya:
- Spermatogonium (tahap 1)
- Spermatosit primer (tahap 2)
- Spermatosit sekunder (tahap 3)
- Spermatid (tahap 4)
- Spermatozoa (tahap 5)
Proses Spermatogenesis
- Spermatogonium
Tahapan Spermatogenesis - Spermatogonium memiliki kromosom yang berjumlah 23 pasang. Spermatogonium merupakan awal dari tahap proses ini. Spermatogonium akan mengalami proses mitosis dan berubah bentuk menjadi spermatosit primer atau pertama.
Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru
- Spermatosit primer
Spermatosit sekunder memiliki kromosom yang berjumlah 23 pasang. Spermatosit sekunder hasil dari pembelahan spermatogonium secara mitosis. Spermatosit primer akan mengalami pembelahan secara meiosis l dan berubah bentuk menjadi spermatosit sekunder atau kedua.
- Spermatosit sekunder
Spermatosit sekunder memiliki kromosom yang berjumlah 23. Pada tahap proses ini keadaan kromosom tidak berpasangan karena sudah mengalami pembelahan meiosis l. Tidak lama kemudian, tahap proses ini terjadi pembelahan lagi yaitu meiosis 2. Hasil dari pembelahan tersebut yaitu Spermatid tahap 4.
Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Universitas Bandar Lampung
- Spermatid
Spermatid memiliki kromosom yang berjumlah 23. Spermatid memiliki keadaan yang sama dengan spermatosit sekunder atau yang kedua, yaitu keadaan kromosom yang tidak berpasangan. Pada tahap ini, spermatid tidak mengalami pembelahan lagi sesuai keadaan yang terjadi, melainkan berdeferenisiasi menjadi spermatozoa pada induk telur.
- Spermatozoa
Spermatozoa memiliki kromosom yang berjumlah 23. Spermatozoa yang sudah selesai, akan menuju tempat penyimpanan sperma sementara atau melalui testis.
Spermatogenesis menghasilkan 4 sel spermatozoa. Sperma akan keluar pada kondisi epididimis sudah tidak bisa tertampung. Sperma dapat membuahi ovum jika terjadi fertilisasi atau penumpukan di organ bagian sekitar kelamin.
Adapun tahap proses Oogenesis:
1) Pada tahap proses penggandaan terjadi dalam ovarium janin ketika masih dalam kandungan. Pada tahap penggandaan dan pembelahan, sel primordial mengalami pembelahan mitosis membentuk oogonia (tunggal = oogo-nium) yang bersifat diploid oosit primer.
Baca Juga : Tempat Wisata di Riau
2) Pada tahap proses pertumbuhan terjadi pada ovarium bayi pada ibu. Pada tahap pertumbuhan oogonium mengalami pembelahan pada mitosis yang membentuk oosit primer (diploid). Oosit primer berada dalam keadaan dorman (rehat) sampai anak perempuan mengalami masa pubertas atau beranjaknya ke masa remaja.
3) Pada tahap proses pematangan dimulai pada masa puber. Pada masa pubertas terjadi perubahan hormonal dalam tubuh anak perempuan. Perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya proses oosit primer membelah secara meiosis 1 menghasilkan oosit sekunder (berukuran besar) dan badan polar 1(berukuran kecil).
4) Pada tahapan proses periovulatori. Ini adalah tahapan ketika lapisan sel telur mulai dilapisi dengan lendir dan bersiap untuk bergerak keluar menuju organ rahim. Di sisi lain, organ pada rahim pun sudah mempersiapkan diri untuk menerima sel telur, sehingga dinding-dindingnya akan ikut menebal.
5) Pada tahapan proses ovulasi. Pada tahap ini, ada cairan enzim khusus yang dimiliki tubuh untuk membentuk lubang agar memudahkan sel-sel telur bergerak melalui tuba falopi, yaitu tempat dimana yang menghubungkan indung telur ke organ rahim. Sel telur yang matang akan masuk ke dalam tempat tersebut dan melewatinya hingga mencapai organ rahim. Pada tahap ini, biasanya akan terjadi pembuahan pada organ rahim. Pembuahan (pertemuan antara sel telur dan sel sperma) akan terjadi di tuba falopi dan dapat berlangsung sekitar 24 sampai 48 jam.
6) Pada tahapan proses terakhir, postovulatori. Jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma, telur itu akan berkembang di tubuh pada dinding-dinding rahim dengan bantuan luteinizing hormon (lh). Akan tetapi jika pembuahan sel tidak terjadi, maka sel telur dan dinding pada rahim yang sudah menebal ini akan ikut menurun kualitasnya. Dinding pada rahim ibu sendiri dipenuhi dengan pembuluh-pembuluh darah yang saling berkontaminasi satu sama lain, sehingga jika dinding pada rahim tersebut menurun kualitasnya, akan keluar darah dari organ vagina. Nah, saat inilah wanita atau ibu mengalami menstruasi alias datang bulan.(Heru)
Komentar