Daftar Isi
Foto: Ilustrasi
Lancang Kuning, Jakarta -- Virus corona bukan hanya merusak fungsi paru-paru, tetapi juga organ vital lainnya seperti hati, jantung, otak, sistem saraf, kulit, hingga saluran pencernaan.
Temuan terbaru ini dimuat laporan yang dilakukan oleh tim peneliti dari Pusat Medis Irving, Columbia University terhadap rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 dan tim medis lain di seluruh dunia.
Laporan tersebut menunjukkan virus corona secara tidak langsung merusak organ, menyebabkan darah membeku, jantung kehilangan ritme sehatnya, ginjal tak mampu memompa dara, sakit kepala, pusing, nyeri otot, sakit perut, dan ruam kulit.
Dr Aakriti Gupta, ahli kardiologi Columbia University yang terlibat dalam riset ini mengatakan jika dokter perlu memasukkan Covid-19 sebagai penyakit multisistem karena merusak organ vital manusia.
"Ada banyak temuan soal pasien yang mengalami pembekuan dara, tetapi juga penting untuk memahami bahwa sebagian besar pasien menderita kerusakan ginjal, jatung, dan otak," ujar Gupta.
Mengutip CNN, riset yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine menemukan sel-sel yang melapisi pembuluh darah, ginjal, saluran hati, pankreas, saluran usus, saluran pernapasan yang tertutup sel-sel yang ditutupi dengan reseptor semacam pintu molekul ke dalam sel yang digunakan virus untuk menginfeksi sel lain.
"Temuan ini menunjukkan bahwa cedera multi-organ dapat terjadi setidaknya sebagian karena adanya kerusakan jaringan virus secara langsung," tulis tim peneliti.
Infeksi virus corona membuat sistem kekebalan tubuh bekerja keras untuk memproduksi sitokin. Peradangan yang terjadi akibat infeksi virus merusak sel-sel dan organ-organ yang memperparah kondisi pasien.
Efek pembekuan darah disebabkan beberapa mekanisme yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel yang melapisi pembuluh darah. Pneumonia menyebabkan asupan oksigen berkurang hingga membuat darah menjadi lebih cepat membeku.
Gumpalan darah memicu stroke, serangan jantung atau bisa juga terjadi di paru-paru atau kaki. Gumpalan darah menyumbat ginjal hingga memperparah kondisi pasien.
Sementara kerusakan pada pankreas bisa memperburuk pasien penderita diabetes yang terinfeksi virus SARS-nCoV-2. Penderita diabetes menjadi pasien yang paling berisiko paling tinggi mengalami kematian akibat corona. Tak hanya itu, virus corona juga bisa langsung merusak otak kendati ada sejumlah efek neurologis selama perawatan.
Para peneliti mengatakan virus corona memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menghabiskan sel-T yang berfungsi untuk melawan infeksi virus dalam tubuh.
"Pasien Covid-19 bisa diintubasi selama dua hingga tiga pekan, seperempat diantaranya menggunakan ventilator selama 30 hari atau lebih," ujar Gupta.
Komentar