Penyakit-Penyakit yang Disebabkan Vektor

Daftar Isi

    Lancang Kuning - Permasalahan vektor dapat diukur berdasarkan pada tingkat bahaya yang ditimbulkan, tingkat populasi vektor, dan tingkat toleransi terhadap vektor. Dibagi atas 3 unsur :

    1. Masalah nyata : Keadaan nyata akibat adanya vektor. Contohnya adalah adanya kasus demam berdarah di daerah populasi.
    2. Masalah Potensial : masalah sebenarnya belum tampak tapi berpotensi untuk timbul. Contohnya adalah adanya hama di suatu wilayah
    3. Masalah semu : Masalah yang masih dalam nilai ambang toleransi

    Penyakit Akibat Vektor

    Vektor dan binatang parasit pada dasarnya dapat berpengaruh terhadap kehidupan manusia dengan berbagai cara. Berikut ini adalah penyakit yang ditimbulkan berdasarkan jumlah faktor kehidupan yang terlibat.

    1. Penyakit –penyakit dengan dua faktor dua kehidupan (manusia-Antrhopoda).
    2. Penyakit dengan tiga faktor kehidupan yaitu manusia, Antrhopoda vektor, kuman).
    3. Penyakit–penyakit dengan empat faktor dua kehidupan yaitu manusia, Antrhopoda vektor, kuman, reservoir.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Menurut sumbernya penyakit akibat vektor dibagi dua yaitu:

    1. Penyakit Bawaan Vektor

    Perpindahan penyakit melalui organisme hidup, seperti nyamuk, lalat, atau kutu. Penularannya dapat terjadi secara mekanis, yang akan menular melalui bagian mulut yang terkontaminasi atau kaki vector, atau secara biologis, yang menyebabkan perubahan multiplikasi atau perkembangan agens dalam vector sebelum penularan berlangsung.

    Pada penularan mekanis, penggandaan dan perkembangan organisme penyakit biasanya tidak terjadi. Contoh, organisme penyebab disentri, kolera, dan demam tifoid telah diisolasi dari serangga seperti kecoak dan lalat rumah dan diperkirakan tersimpan pada makanan yang disiapkan untuk konsumsi manusia. Contoh lain, vector penyakit dan jenis penyakit yang disebabkannya adalah  mencakup nyamuk (malaria, filariasis).

    1. Penularan biologis

    Perubahan multiplikasi atau perkembangan agens penyakit akan berlangsung dalam vector sebelum penularan itu terjadi. Contoh vector biologis diantaranya adalah nyamuk, pinjal, kutu, tungau, lalat. Nyamuk sampai saat ini merupakan vector paling penting dalam penyakit manusia.

    Nyamuk menularkan virus dan menyebabkan yellow fever dan demam berdarah, sekaligus juga dapat menularkan 200 virus lainnya. Tungau, vector penting lainnya, menularkan Rocky Mountain spotted fever, demam berulang dal Lyme Disease. Vektor serangga lainnya adalah seperti lalat (African sleeping sickness), pinjal (pes), kutu (tifus epidemic dan trench fever) dan masih banyak yang lainnya.

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung

    Penularan vektor

    Berikut ini ada 3 cara penularan vektor Antrophoda disease:

    1. Kontak langsung

    Arthropoda secara langsung menularkan penyakit atau infeksi dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung. Contoh: scabies dan pedikulus

    1. Transmisi secara mekanis

    Misalnya adalah penularan yang terjadi pada penyakit diare, tifoid, keracunan makanan, dan trakoma oleh lalat. Secara karakteristik, arthropoda sebagai vektor mekanis menghantarkan virus penyakit dari manusia yang berasal dari tinja, darah, ulkus superfisial atau eksudat dan sejenisnya.

    1. Transmisi secara biologis

    Virus penyakit mengalami perubahan siklus dengan atau tanpa multiplikasi di dalam tubuh makhluk hidup. Ada 3 cara transmisi biologis yaitu:

    1. Propagativ, virus penyakit tidak mengalami perubahan siklus, namun bermultiplikasi didalam tubuh vector. Contohnya adalah: plague bacilli pada pinjal tikus.
    2. Cyclo-propagative, virus penyakit mengalami perubahan siklus dan bermultiplikasi didalam tubuh makhluk hidup. Contohnya adalah: parasit malaria pada nyamuk anopheles.
    3. Cyclo-developmental, agens penyakit mengalami perubahan siklus, tetapi tidak bermultiplikasi didalam tubuh arthropoda. Contoh: parasil filarial pada nyamuk culex, dan cacing pita pada Cyclops.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    Bionomik Vektor

    Bionomik diperlukan untuk menilai karakteristik hewan yang dapat menjadi vektor penyakit, sehingga untuk menanggulanginya kita dapat memutus rantai kehidupan dari kebiasaan dan jalur hidupnya.

    1. Siklus hidup nyamuk dimulai dari Telur  –> Larva –> Kepompong.
    2. Perilaku nyamuk
    3. Tempat berkembang biak –> Tepat Mencari Makan –> Tempat Istirahat
    4. Perilaku Mencari Makan
    1. Perilaku Makan menurut waktu
    2. Perilaku makan menurut tempat
    3. Perilaku makan menurut sumber
    4. Frekuensi makan
    5. Umur Populasi vektor
    6. Distribuasi musiman
    7. Penyebaran Vektor
    8. Perilaku Istirahat
    9. Perilaku berkembang biak
    10. Pengaruh Vektor Fisik
    1. Ekologi Vektor
    1. Habitat Larva
    2. Kontak Vektor Pejamu
    3. Tempat istirahat
    4. Jangkauan terbang dan penyebarannya
    5. Siklus harian dan musiman(Fuzon)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Penyakit-Penyakit yang Disebabkan Vektor
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar