Warga Peranap Inhu Dihebohkan Penemuan Mayat Tergeletak Dijalan

 

Foto: Situasi pada saat pihak tim medis Puskesmas lakukan evakuasi mayat yang ditemukan di Jalan

Lancang Kuning, INHU - Warga Kelurahan Batu Rijal Hilir, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu heboh. Pasalnya, sosok mayat dengan jenis kelamin laki-laki ditemukan tergeletak di pinggir jalan semenisasi.

Kejadian itu terjadi pada Senin (13/4/20) sekira pukul 15:30 WIB. Ditemukannya Jasad itu atas nama Raja Ahmadi (60), warga Pangean, Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau.
 

Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

Berdasarkan rilis Paur Humas Aipda Misran mengatakan, bahwa sebelum korban tewas, ia dari Kecamatan Pangean ke Kelurahan Batu Rijal Hilir hendak ke rumah orangtuanya untuk membeli kayu bakar ke Pulau Raman.

" Sekira pukul 15:30 WIB, korban ditemukan tak bernyawa oleh Suanto, (saksi) di jalan semenisasi Pulau Raman, Kelurahan Baturijal Hilir," ucap Misran.
 

Baca Juga: Bupati Siak Sampaikan LKPJ 2019 Via Video Conference

Atas musibah ini Suanto, selaku saksi langsung berkomunikasi dengan pihak korban menggunakan seluler untuk memberi kabar bahwasanya Raja Ahmadi sudah tak bernyawa lagi. Atas laporan itu, keluarga korban langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) serta menghubungi pihak Puskesmas dan Polsek Peranap.
 

Baca Juga: Positif Corona di China Kembali Naik, Tembus 100 Kasus Sehari

Dari hasil pemeriksaan tim medis kesehatan, di tubuh korban tidak ditemukan kekerasan benda tumpul atau benda tajam. Selanjutnya, pihak Puskesmas setempat menyarakan agar pihak keluarga membawa korban ke Rumah Sakit Pematang Rebah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut penyebab kematian korban.

" Dari keterangan pihak keluarga korban. Almarhumah mengalami sakit darah rendah dan rutin berobat ke dr Rio dan dr Yosi," kata Misran.

Baca Juga: Alhamdulillah Hari Ini Turun Drastis, Tanda Pandemi Corona Akan Berakhir

Selain gejala penyakit darah rendah. Korban juga memiliki penyakit MAG, namun ia pada saat itu tidak ada mengalami demam, batuk, filex dan sesak nafas.

Selanjutnya, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi atau pemeriksaan di Rumah Sakit Pematang Reba mereka akan membawa korban ke Kecamatan Pangean untuk dilakukan pemakaman. (LK/Dan)