Inilah 5 Daerah di Riau yang Rawan Pangan

Daftar Isi


    Foto: Istimewa

    LancangKuning.com, Pekanbaru -- Gubernur Riau Syamsuar mengatakan ada lima daerah di Riau yang mengalami rawan pangan. Salah satu penyebabnya adalah alih fungsi lahan dari menjadi perkebunan kelapa sawit dan areal perumahan.

    Hal tersebut disampaikan Gubernur Riau Syamsuar dalam acara pertemuan dengan pemimpin redaksi di kantor Komisi Informasi Provinsi Riau, Senin (30/12/2019).

    Baca Juga: 38 ASN Positif Narkoba Terancam Dipecat, Ketua Fraksi PKS: Kita Dukung Ini

    Dikatakan Gubernur Syamsuar kelima daerah yang rawan pangan yakni Kampar, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Bengkalis dan Kepulauan Meranti.

    "Jadi di Riau daerah rawan pangan ada lima yakni Kampar, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Bengkalis dan Meranti," ujar Syamsuar.

    Baca Juga: Ketua KNPI Meranti Angkat Bicara Soal Profesionalitas Bawaslu Meranti

    Dijelaskan gubernur rawan pangan di Kabupaten Kampar akibat adanya alih fungsi lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan areal perumahan. Selain itu di daerah Kampar Kiri juga mengalami kesulitan akses transportasi sehingga harga pangan mahal.

    "Kalau Meranti sempat protes karena mereka merupakan penghasil sagu, saya katakan ketahanan pangan bukan hanya sagu saja sebab indikatornya adalah padi," jelas mantan Bupati Siak dua periode tersebut, dilansir mediacenterriau.com.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Oleh sebab itu kata Syamsuar salah satu cara yang harus dilakukan untuk meningkatkan produksi padi di Riau adalah dengan memperbaiki persoalan infrastruktur seperti irigasi, menyediakan bibit, pupuk hingga penyuluhan terhadap petani agar mau menamam dua kali dalam satu musim.

    "Oleh sebab itu kita (Pemprov Riau) sudah menghadap menteri (Menteri Pertanian) agar Riau mendapat dukungan," katanya lagi.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Syamsuar menjelaskan bahwa tanaman padi lebih potensial daripada kelapa sawit jika dikelola dengan baik. Sebab jika satu hektare padai diperkirakan bisa menghasilkan 6 ton gabah dengan harga jual antara Rp4.300 hingga Rp4.600 per kilogramnya.

    "Jadi saya rasa kalau kita memperbaiki infrastuktur dan sumber daya hasilnya akan mengembirakan," cakapnya lagi.

    Namun di balik itu gubernur mengungkapkan persoalan lain yang dihadapi Riau adalah gabah yang dipanen petani dibeli oleh pengusaha asal luar Riau untuk kembali dijual ke masyarakat Riau dalam bentuk beras. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Inilah 5 Daerah di Riau yang Rawan Pangan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar