Daftar Isi
Foto: Humas
LancangKuning.com, PADANG - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah membaur bersama ratusan penyandang disabilitas yang berasal dari berbagai kabupaten/kota se-Sumatera Barat (Sumbar).
Sosok pemimpin nan sederhana itu ternyata cukup familiar bagi para anak dan orang tua berkebutuhan khusus tersebut. Hal itu terlihat setelah orang nomor satu di Kota Padang itu kala mengunjungi para penyandang disabilitas di sela kegiatan peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) tingkat Provinsi Sumbar di Kota Padang tahun 2019 bertempat di Lapangan Imam Bonjol, Selasa pagi (3/12/2019).
Baca Juga: Angka Kemiskinan Ditargetkan Turun Menjadi 4,68 Persen
Hadir langsung dikesempatan itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, kepala daerah se-Sumbar atau yang mewakili, Ketua DPRD Padang Syafrial Kani, pimpinan OPD terkait di Pemprov Sumbar dan Pemko Padang, Ketua TP-PKK Kota Padang Ny. Harneli, Ketua GOW Kota Padang Ny. Genny Putrinda serta unsur terkait lainnya.
Adapun tema yang diangkat dalam peringatan HDI 2019 yang jatuh setiap 3 Desember itu yakni "Indonesia Inklusi Disabilitas Unggul". Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pemko Padang dengan Pemprov Sumbar.
"Saat ini di berbagai belahan dunia, masyarakat Internasional bersama-sama tengah merayakan Hari Disabilitas Internasional. Semoga momen ini dapat menggugah kesadaran dunia dan kesadaran kita semuanya akan pentingnya pemenuhan dan perlindungan dan penegakan hak penyandang disabilitas di berbagai sektor kehidupan. Maka dari itu, mari kita memaknai peringatan HDI ini sebagai kekuatan untuk terus menghormati dan melibatkan penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan. Serta tempatkanlah mereka sebagai bagian dari potensi bangsa yang produktif," ujar wako kepada wartawan usai kegiatan.
Seperti diketahui, peringatan HDI bertujuan untuk menggugah kesadaran dan pemahaman semua warga negara tentang pentingnya upaya pemajuan perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan. Sama halnya dengan masyarakat Internasional lainnya, peringatan dan perayaan HDI disambut dengan cukup meriah di tingkat Sumbar tahun 2019. Hal itu diantaranya dengan diselenggarakannya serangkaian kegiatan lomba antar anak-anak penyandang disabilitas dari berbagai lapisan.
Baca Juga: Musim Hujan Jangan Malas, Ini 4 Olahraga yang Bisa Dilakukan di Rumah
Mahyeldi menyebut, rasanya sangat penting untuk merefleksikan persoalan terkait dengan hak asasi para penyandang disabilitas. Sementara permasalahan yang acap kali dihadapi para penyandang disabilitas sangat luas mencakup berbagai aspek. Mulai dari soal identitas, relasi sosial, aksesibilitas, aspek politik berupa pemenuhan hak dan partisipasi politik. Begitu juga terhadap aspek kebudayaan, serta aspek ekonomi yang meliputi ketenagakerjaan sampai pemberdayaan.
"Namun tanpa kita sadari, dalam hampir semua bidang kehidupan, penyandang disabilitas masih saja terdiskriminasi, bahkan ada anggapan dari sebagian masyarakat bahwa urusan penyandang disabilitas adalah merupakan urusan Dinas Sosial atau Kementerian Sosial semata. Sehingga setiap ada persoalan atau masalah akan direkomendasikan kepada mereka. Padahal seperti warga negara yang lain, ada banyak tuntutan kebutuhan dari penyandang disabilitas seperti urusan pendidikan, kesehatan ataupun fasilitas umum," tuturnya.
Menyadari permasalahan diatas, kata penerima Anugerah Penghargaan Sahabat Ramah Anak 2019 itu, Pemko Padang tentu ingin menggeser paradigma berfikir sebagian orang tersebut. Bahwa penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas sudah menjadi isu global saat ini. Dimana penyandang disabilitas bukanlah merupakan bagian dari
permasalahan dalam masyarakat, tapi mereka adalah merupakan bagian dari keragaman masyarakat dengan kemampuan yang berbeda.
"Penyandang disabilitas bila diberi kesempatan, mereka bisa mengukir prestasi yang luar biasa, baik di bidang olahraga, pendidikan dan sebagainya. Hal ini bisa kita lihat pada tayangan tv yang menampilkan atlet penyandang disabilitas berprestasi di bidang olahraga dan pendidikan. Di Pemko Padang sendiri contohnya, saat ini ada PNS penyandang disabilitas yakni (Antoni Syahputra) yang sudah menyelesaikan pendidikan doktor (S3) dengan pembiayaan bea siswa dari LPDP Pemerintah Indonesia dengan predikat lulus cumlaude," ungkapnya.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Maka itu, wali kota itu menegaskan, Pemko Padang sangat komit dan peduli dengan para penyandang disabilitas dan mempunyai komitmen untuk mendorong pemenuhan dan perlindungan hak-hak penyandang disabilitas. Komitmen Pemko padang tersebut secara bertahap telah dimulai dengan mengupayakan berbagai program kegiatan.
Ia memaparkan, pertama yakni, menerbitkan Peraturan Daerah No.3 Tahun 2015 tentang Pemenuhan dan Perlindungan Hak-Hak Penyandang Disabilitas. Dimana dalam hal ini Kota Padang adalah kota yang pertama di Sumbar dalam penerbitan Perda tersebut. Dengan diterbitkannya Perda ini akan ada penghormatan atas harkat dan martabat manusia, serta akan tercapai kesamaan kedudukan, hak dan kewajiban sebagai warga negara.
"Kedua yang dilakukan Pemko Padang adalah menetapkan kawasan Permindo
sebagai kawasan ramah disabilitas melalui Keputusan Walikota Padang No. 508 Tahun 2015 dan melengkapi kawasan tersebut dengan sarana dan prasarana yang aksesibilitas terhadap penyandang disabilitas. Ketiga mengakomodir sejumlah penyandang disabilitas menjadi PNS dan menempatkannya diberbagai OPD di lingkungan Pemko Padang, keempat memberikan pelatihan keterampilan yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan penyandang disabilitas seperti menjahit, membuat alas kasur dan membuat bordir.
Kelima kata wako lagi, yakni mengirim penyandang disabilitas untuk mengikuti pelatihan keterampilan ke luar Sumbar antara lain ke Balai Latihan Bina Daksa di Medan, Palembang, Cibinong dan Bogor. Keenam pemberian bantuan dana jaminan sosial bagi penyandang cacat berat serta bantuan korsi roda, kaki palsu dan bantuan perbaikan gizi bagi penyandang disabilitas.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
"Kita menyadari langkah yang kita lakukan terkait perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas memang belum maksimal, karena hal tersebut membutuhkan waktu, semuanya terus berproses. Alhamdulillah, diantara beberapa upaya yang kita lakukan adalah seperti melengkapi bangunan atau gedung pemerintah dengan akses untuk penyandang disabilitas, menyediakan ruang publik dan sarana dan prasasarana transportasi umum yang aksesibilitas dan ramah terhadap penyandang disabilitas," tambahnya.
Lebih lanjut Mahyeldi mengharapkan, kepada kepala panti disabilitas se-Sumatera Barat dan kepala sekolah dan guru-guru Sekolah Luar Biasa (SLB) dan sekolah inklusif di Kota Padang, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas ketulusan dan keikhlasannya membina dan mendidik anak-anak penyandang disabilitas.
"Teristimewa kepada saudara-saudara dan anak-anakku penyandang disabilitas yang saya cintai, saya bangga kepada kalian atas ketulusan kalian mengikuti berbagai lomba yang diselenggarakan ini,” pungkas Mahyeldi mengakhiri seraya memotivasi.(David)
Komentar