Gubri: Dukung Program Pemerintah Pusat, Wujudkan Pembangunan Indonesia Kerja Nyata 71 Tahun

Daftar Isi

    LancangKuning.Com,- Percepatan pembangunan mutlak di perlukan. Sudah 71 tahun Indonesia merdeka, hingga saat ini terlihat belum mampu memutus rantai kemiskinan, memutus rantai pengangguran, memutus rantai ketimpangan dan kesenjangan sosial.

    Setiap Presiden Republik Indonesia telah bekerja keras, telah membanting tulang, telah berjuang untuk mengatasi tiga tantangan tersebut di masanya masing-masing. Mulai dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati Soekarnoputri, sampai masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tantangan yang sama, juga sedang kita hadapi sekarang ini.

    Perbedaannya yang dihadapi di tengah tatanan baru dunia, di tengah era kompetisi global. Kompetisi tidak lagi terjadi antardaerah tetapi antarnegara, antarkawasan. Sebuah era di mana semua negara saling terhubung satu sama lain, satu masalah bisa menjadi masalah bagi negara-negara di dunia.

    Sampai sekarang ekonomi global masih mengalami perlambatan. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi nasional juga terpengaruh. Namun kita patut bersyukur bahwa perekonomian Indonesia pada triwulan pertama tahun 2016 tumbuh 4,91persen. Bahkan dalam triwulan kedua tahun ini, pertumbuhan ekonomi nasional naik menjadi 5,18 persen. Pertumbuhan itu jauh lebih besar di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia dan negara-negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan salah satu pertumbuhan yang tertinggi di Asia.

    Sementara itu, tantangan politik dan keamanan global juga semakin berat dan semakin beragam. Fenomena pergolakan politik di Timur Tengah, misalnya, berdampak pada ketidakstabilan kawasan dan memicu perluasan aksi terorisme di dunia termasuk di Ibukota negara kita.

    Saat ini Pemerintah fokus pada tiga langkah terobosan untuk pengentasan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial. Ketiga langkah itu adalah: Pertama, percepatan pembangunan infrastruktur. Kedua, penyiapan kapasitas produktif dan Sumber Daya Manusia. Ketiga, deregulasi dan debirokratisasi.

    Melalui percepatan pembangunan infrastruktur, bangun sarana infrastruktur secara lebih merata di seluruh Tanah Air guna memperkuat konektivitas antarwilayah dan memperkecil ketimpangan dan kesenjangan sosial. Akselerasi pembangunan infrastruktur logistik meliputi jalan, pelabuhan, bandara, dan rel kereta api. Sedangkan, akselerasi pembangunan infrastruktur strategis mencakup pembangkit listrik, telekomunikasi, irigasi, dan perumahan rakyat.

    Pada upacara memperingati HUT ke-71 Republik Indonesia, Rabu (17/8/2016), Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, kembali menegaskan bahwa kemerdekaan merupakan anugerah yang didapat dari hasil perjuangan dan kerja keras para pejuang. Untuk itulah, di hari kemerdekaan ini dapat dijadikan momentum kerja nyata untuk Bangsa Indonesia ini. 

    Arsyadjuliandi Rachman juga berharap peringatan HUT ke-71 RI dijadikan sebagai intropeksi diri bagi semua masyarakat Riau, terutama bagaimana agar kemerdekaan yang diraih dengan susuah payah oleh para pejuang dinegeri ini, bisa diisi dengan berbagai kegiatan positif, dan dapat mendukung berbagai program pemerintah dalam membangun.

    "Kemerdekaan ini didapat dengan usaha dan doa dari para pejuang. Semua ini didapat bukan dengan cara mudah. Berapa banyak korban nyawa, harta dan sebagainya. Karena itu, mari kita isi kemerdekaan ini dengan sesuatu yang positif, yang bisa terus mengingat kita akan jasa-jasa para pahlawan, untuk kita lanjutkan dengan kerja nyata," ucap Gubernur Riau. (ADV/PEMPROV RIAU)
     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Gubri: Dukung Program Pemerintah Pusat, Wujudkan Pembangunan Indonesia Kerja Nyata 71 Tahun
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar