Daftar Isi
Foto :Instagram @esemka_official
Sketsa mobil sport Esemka
LancangKuning.com, JAKARTA – Setelah ditunggu lama, akhirnya mobilEsemka resmi diluncurkan beberapa waktu lalu. Prosesinya dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, di pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi, yang berlokasi di Boyolali, Jawa Tengah
Baca Juga: Akreditasi Jurusan Kampus Politeknik Unisma Malang
Berbeda dari rencana awal mereka, produk pertama yang dibuat secara massal adalah jenis pikap komersial. Diberi nama Esemka Bima, mobil tersebut tersedia dalam dua pilihan mesin, 1.200cc dan 1.300cc.
Meski banyak yang ragu akan kualitasnya, namun Esemka Bima ternyata resmi dibeli oleh TNI Angkatan Udara. Mobil akan digunakan untuk keperluan operasional di Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Akreditasi Jurusan Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Selain meneken surat pembelian Bima, Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Yuyu Sutisna beberapa waktu lalu juga sempat mencoba langsung sport utility vehicle Esemka Garuda 1. Mobil ini yang dulu sempat disebut bakal menjadi produk pertama SMK.
Baca Juga: Makana Khas Pekanbaru
Kunjungan TNI AU yang berujung pada pembelian puluhan unit Bima, rupanya sukses menumbuhkan rasa percaya diri SMK. Kini, mereka berencana untuk merancang dan memproduksi mobil jenis sport, layaknya Ferrari dan Lamborghini.
Hal itu diketahui dari unggahan di akun Instagram mereka, @esemka_official. Dilansir Selasa 8 Oktober 2019, proyek tersebut diharapkan bisa terwujud dalam beberapa tahun lagi.
“Esemka akan memulai Project Sport Car yang rencananya akan dirilis beberapa tahun ke depan. Sebuah rencana besar untuk mengakselerasi pasar esemka agar dapat bersaing dengan produk otomotif dunia,” tulis akun tersebut, seperti melansir viva.co.id
Program mobil sport ini juga diadakan, untuk menepis anggapan bahwa produk Esemkahanya menjiplak dari model lain yang dipasarkan di negara tertentu.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
“Konsep desainer lokal ini bakal menepis semua anggapan masyarakat mengenai desain esemka yang terkesan menduplikat produk yang sebelumnya telah ada,” tutur SMK. (LKC)
Komentar