Daftar Isi
LANCANGKUNING.COM - Pekanbaru Yayasan Indonesia Mengajar (IM) membuat sebuah gerakan peduli pendidikan yang diberi nama dengan Kelas Inspirasi (KI). Hal ini disampaikan oleh relawan pengajar KI Fajarwaty Kusumawardhani Wahyudiyono yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial(Fekonsos) Universitas Islam Negeri(UIN) Sultan Syarif Kasim(Suska) Riau, Rabu(9/3).
"Gerakan ini digerakkan oleh para profesional di bidang masing-masing dan mengajar sehari di sekolah-sekolah dasar yg sudah ditunjuk untuk memotivasi siswa meraih cita-citanya,"ucap Fajar.
Ia pun mengatakan bahwa ia bercita-cita jadi guru. Mengaku sebagai panggilan jiwa nya memang di dunia pendidikan. Membuat saat ia berada di Jogja, pada tahun 2013 melamar untuk jadi relawan pengajar KI dan ia bersyukur diterima dan bergabung dalam gerakan ini.
Sudah beberapa kota yang ia jajaki mulai dari Jogja, Semarang, Magelang, Banjarmasin, Samarinda, Pekanbaru. Ia mengatakan bahwa pengalaman mengajarnya di KI Pekanbaru berkesan.
"Paling berkesan sih di Pekanbaru, sampai-sampai saya jadi memutuskan pindah ke pekanbaru setelah itu,"katanya.
Hal yang menurutnya berkesan itu karena kondisi yang ia lihat saat mengajar dibeberapa daerah di Pekanbaru
"Yang buat berkesan itu, di Pekanbaru kok masih ada kampung yg terisolir, jalan rusak, ga ada listrik, ga ada sinyal, gedung sekolah lapuk, guru PNS cuma 2 orang, kelasnya cuma 4, padahal rombongan belajarnya ada 6 tingkat," katanya.
Ia merasakan senang dan bahagia dapat menjadi relawan KI. Walau bukan guru, ia menerima kehormatn mengajar di sekolah di hadapan generasi penerus bangsa.
Bagi Fajar hal ini merupakan kesempatan yang luar biasa, cuti untuk mengajar mereka. Pergi ke daerah-daerah bukan pengorbanan menurutnya. Ia melihat sebagai sebuah tawaran kehormatan.
"Saya merasa terpanggil untuk berbuat sesuatu. Secara keilmuan saya merasa punya kapasitas utk mendampingi warga dlm program community development. Secara moral, saya sebagai orang berpendidikan sudah seharusnya menunaikan kewajiban utk mendidik. Saya peduli dek,"tambahnya.
Menurut Fajar menjadi relawan pengajar merupakan hal yang biasa, karena dapat dilakukan oleh siapa saja. Hanya perihal mau atau tidak mau, sempat atau tidak sempat.
Ia mengakui bahwa alasannya bertahan di KI kurang lebih 3 tahun karena kesamaan visi tentang pendidikan. Selain itu KI merupakan gerakan sosial, sehingga membuatnya ingin berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di negara ini, semangat itu yang menjadi energi buat ia bergerak.
"Kita ga mungkin hanya mengharap pemerintah yang bertanggung jawab terhadap perbaikan dalam pendidikan. Masyarakat sebagai end-user dari proses pendidikan pun harusnya punya peran," Pesannya.(Dya)
Komentar